Site icon BULATIN

Sosok Bani Seventeen Dimata Ayahnya

Sosok Bani Seventeen Dimata Ayahnya

Sosok Bani Seventeen Dimata Ayahnya

Bulatin.com Meninggalnya Bani Seventeen tinggalkan duka mendalam untuk keluarga dan teman dekat
tercintanya. Bani yang memainkan bass di grup band Seventeen itu jadi korban meninggal karena
Tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Ayah Bani, Fajar, mengenang, figur Bani sebagai anak yang baik dan bertanggungjawab. Dijumpai
di dalam rumah duka di Yogyakarta oleh tvOne, sang ayah menceritakan kedekatannya dengan Bani.

“Ya jika ada sesuatu yang perlu dibicarakan, kami sering (ngobrol). Bahkan yang kaitannya
dengan pengetahuan agama, kami seringkali komunikasi jika bertemu,” tutur bapak sang bassist.

Semenjak kecil, Fajar mendidik Bani dengan tiga hal, rajin beribadah, belajar, dan bekerja.

“Sebab kami umat islam, saya ajarkan beribadah selalu taat, sebagai pelajar harus rajin
belajar, dan mengajarkan tanggung jawab lewat bekerja sekecil. Itu sampai SMP kelas 3
demikian,” ia mengimbuhkan.

Jadi musisi, diakui Fajar, sebetulnya bukan cita-cita Bani semenjak kecil. Kecintaannya pada
musik mengalir begitu saja semenjak akhir SMP.

“Kelas 3 SMP ia sering main gitar kemudian berjalan waktu berjumpa teman-temannya sampai SMK,
di antaranya personil Seventeen,” kenangnya.

Sekarang ini, jenazah Bani sedang dalam perjalanan ke rumah duka di Yogyakarta. Diperkirakan,
jenazah akan tiba sekitar jam 09.40 WIB.

Exit mobile version