Sri Mulyani Menekankan Perlunya Mereformasi WTO
Bulatin.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, beberapa pemimpin dunia yang ada dalam acara G20 di Argentina pada 30 November 2018, setuju untuk mereformasi organisasi internasional World Trade Organization atau WTO.
Hal tersebut dikatakannya, menjadi usaha rekonsilasi pada dinamika dari kebijaksanaan, berkaitan normalisasi serta arus modal yang selalu dinamis.
“Jadi, kita antisipasi lingkungan global yang begitu tengah alami evolusi atau pergantian yang dinamis, yang lalu menyebabkan pada harga komoditas, pada nilai ganti, pada suku bunga, serta arus modal,” kata Sri, di lokasi Nusa Dua, Bali, Kamis 6 Desember 2018.
Tidak cuma itu, di komunitas G20 itu Sri ikut mengutarakan tentang usaha pembentukan ‘G20 Leaders’ dengan konsentrasi menangani ‘es yang meleleh’, berkaitan krisis keuangan global semenjak keruntuhan beberapa raksasa keuangan dunia seperti Lehman Brothers di medio 2008-2009 yang lalu.
“Hal tersebut diperlihatkan oleh Presiden Bush, meskipun waktu itu ia sudah ada hampir tuntas (waktu jabatan). Tapi, saat itu situasi dunia begitu gawat. Hingga, lalu beberapa pemimpin dari grup G20 diundang untuk lakukan pertemuan itu,” kata Sri.
Perbincangan yang dibicarakan, lanjut Sri, ialah tentang bagaimana selamatkan ekonomi dunia, sesudah keyakinan publik global pada keadaan ekonomi dunia tengah begitu rawan saat itu.
“Sebab, memang saat itu setelah terjadinya kemunduran Lehman Brothers, ditutupnya AIG, itu semua confidence pada global ekonomi begitu sangat ringkih,” kata Sri.
“Karenanya, butuh bersama pemimpin-pemimpin G20 untuk menyetujui satu kebijaksanaan, untuk lakukan upaya-upaya dalam selamatkan ekonomi dunia,” katanya.