Tagar 2019GantiPresiden Diganti Menjadi 2019PrabowoPresiden
Bulatin.com – Jumlahnya masalah larangan mengadakan deklarasi #2019GantiPresiden, membuat beberapa ulama dan penduduk yang terbagi dalam 48 organisasi penduduk serta komunitas tetap akan mengadakan deklarasi dengan memakai tagar baru yaitu #2019PrabowoPresiden pada Jumat, 7 September 2018, besok.
Ketua Kordinator Gerakan, Ahmad Romli Latif, menjelaskan ada penolakan yang berlangsung pada pergerakan #2019GantiPresiden karena aspek miskomunikasi. Hal itu karena penduduk tidak mengerti apakah yang akan mereka kerjakan.
“Deklarasi tetap akan kami kerjakan Jumat, 7 September besok dengan nuansa baru yaitu #2019PrabowoPresiden,” tuturnya pada mass media.
Ahmad mengutarakan agenda ini dengan legalitas resmi telah tercukupi, serta tidak ada permasalahan hukum bisa atau tidaknya. Selain itu, mereka juga memperoleh izin untuk mengadakan pekerjaan disana.
“Menjadi kami minta doanya karena sampai sekarang ini kami panitia inginkan kedamaian, ketenangan, serta berjalan mulus. Tujuan yang kami harap mengemukakan masukan kami jika perubahan nama deklarasi karena sisi dari gagasan awal, karena telah ada SK hukumnya,” tuturnya.
Ahmad juga mengakui sampai sekarang ini semua persiapan telah masak serta telah lakukan rapat sekitar 7 kali. Ahmad juga menjelaskan bentuk acara yang akan diadakan kelak mencakup pembacaan ayat suci Alquran zikir, doa kebaikan negeri, ada deklarasi beberapa tokoh lokal serta nasional.
Sedang beberapa tokoh yang diyakinkan akan ada dalam acara itu salah satunya Ahmad Dani, Ratna Sarumpaet, Haikal Hasan, serta beberapa tokoh nasional lain nya seperti tokoh agama serta alim ulama dan tokoh penduduk.
“Untuk keamanan sendiri, sampai sekarang ini panitia selalu membuat suatu langkah serta keinginan supaya acara berjalan baik serta lancar. Kami masih berusaha jadi tuan rumah yang baik. Masalah penolakan kan semasing hak nada, ya tidak jadi masalah. Kami juga sama,” tuturnya.
Sesaat, Wakil Ketua Gerakan Welawan Prabowo, Fahmi Sasmita, mengutarakan ada salah paham dengan gerakan ini, dari pertama izin deklarasi ini bukan #2019GantiPresiden melain kan dukungan capres-cawapres. Yang awal mulanya cuma dukungan ulama, tapi karena penduduk ingin semuanya dapat masuk oleh karena itu dibikin hastag umum #2019Prabowo Presiden.
“Gagasan tempat kami awalannya mengelar deklarasi ini di Bundaran Tugu Adipura, tapi kami memperoleh jawaban dari pemkot yang ditanda tangani oleh Saprodi jika 6 sampai 8 ada acara musik jalanan. Karena itu tidak dapat memakai tempat sama juga dengan keramaian berlainan, apalagi representatif Prabowo presiden. Sampai ini hari telah 48 ormas serta komunitas untuk masuk, tempat juga tidak menjadi permasalahan. Insya Allah akan ketertarikan. Massa tujuan polda serta polres 1000 massa,” katanya.