oleh

Taukah Asal Usul Cincin Kawin

Taukah Asal Usul Cincin Kawin

Bulatin.com Saat sekian tahun, sebagian besar pasangan selalu menggunakan cincin kawin pada jari manis tangan kiri. Hal tersebut seakan menjadi satu tradisi yang dilakukan dengan turun alami penurunan.

Tetapi apa Anda tahu asal mula cincin kawin dipakai di jari manis tangan kiri?

Seperti dilansir dari This is Insider, sebagian besar tradisi pernikahan bisa ditelusuri kembali pada praktek keagamaan. Serta fakta orang menggunakan cincin kawin di jari ke empat atau jari manis tangan kiri sempat menjadi perihal yang sangat diperdebatkan dalam tempo lama.

Penggunaan cincin kawin sekurang-kurangnya sudah ada semenjak 6.000 tahun lalu, atau pada jaman Mesir kuno. Tapi ketetapan untuk kenakan cincin kawin pada jari manis baru seputar 450 tahun lalu, saat Gereja Inggris akan memutuskan jalinan dengan Gereja Katolik Eropa.

Gereja Inggris pilih tangan kiri karenanya kebalikan dari apakah yang dilakukan oleh umat Katolik Eropa. Ketentuan jika pasangan pengantin mesti menggunakan cincin kawin di jari tangan kiri ada pada satu koleksi buku doa Gereja Anglikan seputar tahun 1549, The Book of Common Prayer.

Sesudah putus jalinan dengan Gereja Katolik (dikenal waktu reformasi), Gereja Anglikan memerlukan buku-buku service serta penyembahan yang berlainan dari Gereja Katolik. Sebelum Reformasi, sebagian besar Gereja Katolik menempatkan cincin kawin di tangan kanan sebab terkait dengan kemampuan. Demikian yang ditulis konservator museum George Monger dalam Marriage Customs of the World: From Henna to Honeymoons.

Sementara The Book of Common Prayer memerintah beberapa Reformis untuk menempatkan cincin di jari tangan kiri wanita menjadi alternatifnya. Ini ialah satu diantara banyak tradisi yang dimaksudkan untuk memperbedakan Gereja Anglikan dari Gereja Katolik serta vs Kekristenan lainnya di Eropa.

Inspirasi menggunakan cincin kawin di jari manis tangan kiri ikut dikaitkan dengan Appian dari Alexandria, sejarawan Yunani-Romawi yang hidup di era ke-2. Ia menulis jika orang Mesir kuno yakin ada saraf yang mengalir dari jari manis tangan kiri ke jantung, serta mengatakan dengan vena amoris atau pembuluh darah beberapa penggemar.

Tetapi mitos itu salah serta ditepis beberapa ilmuwan. Karena semua jari tangan tersambung langsung ke jantung, bukan hanya jari manis.

Sementara berkaitan agama, tidak hanya Kristen, tidak ada agama lainnya yang memerintah menempatkan cincin di jari manis tangan kiri. Dalam pernikahan Yahudi contohnya, cincin ditempatkan pada jari telunjuk hingga lebih gampang dilihat. Itu dapat dipindahkan ke jari lainnya sesudah resepsi. Sementara dalam pernikahan Islam serta Hindu, tidak ada budaya menggunakan cincin benar-benar. Rutinitas itu sebagian diikuti pemeluknya sebab diadopsi dari budaya Barat.