oleh

Tersebar Video Murid Yang Terlihat Aniaya Gurunya

Tersebar Video Murid Yang Terlihat Aniaya Gurunya

Bulatin.com Terakhir, kejadian kekerasan di sekolah makin banyak terjadi. Kesempatan ini, tersebar di media sosial satu video kekerasan.

Video itu menunjukkan seseorang guru pria paruh baya menjadi tujuan bullying murid-muridnya, sekurang-kurangnya ada lima orang siswa yang terlihat mengarahkan sepakan sambil ketawa mengarah guru itu.

Dalam video itu terihat, seseorang siswa menggerakkan, kemudian disusul siswa lainnya. Sang guru tampak berupaya menepis murid-muridnya dengan pergerakan sepakan serta mengibaskan buku yang dipegangnya.

Mereka terlihat tampak seakan saling tendang, bahkan juga sepatu guru itu melayang-layang samping. Video selesai dengan tawa-tawa siswa serta guru ambil kembali sepatunya yang terlepas. Video ini tersebar di media sosial. Diantaranya diposting oleh akun Facebook Eris Riswandi.

Kepala SMK yang berkaitan, kemudian lakukan klarifikasi jika faktanya tidak ada pemukulan atau kekerasan fisik, sebab sebetulnya beberapa siswa serta guru itu cuma guyonan (baca bercanda).

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bagian Pendidikan, Retno Listyarti mengakui sudah terima laporan masalah video itu.

“Diinfokan jika kejadian di salah satunya SMK swasta di Kendal, Jawa Tengah. Staf Pengaduan KPAI pada Minggu 11 November 2018, info itu dikirimkan melalui melalui media sosial KPAI,” katanya dalam launching yang diterima , Senin 12 November 2018.

Selanjutnya, Retno menyikapi jika KPAI menyayangkan tindakan “guyonan” beberapa siswa pada gurunya, sebab menggambarkan ketidak santunan sikap serta tingkah laku peserta didik pada sang guru.

“Dengan arah serta fakta apa pun, aksi beberapa siswa itu seperti tampak di video adalah aksi tidak pantas serta tidak dapat dibenarkan.”

KPAI ikut menyesalkan viralnya video ini, sebab jati diri anak serta nama sekolah tidak diblur, hingga diketahui publik dengan luas. Perihal ini punya potensi kuat memunculkan stigma negatif pada sekolah serta beberapa siswa yang lain yang bersekolah di SMK itu.

“Ditambah lagi komentar netizen sebagian besar negatif serta cukup emosional, sesudah lihat video ‘guyonan’ ini,” katanya.

Karena itu, Retno menyarankan untuk netizen tak akan sebarkan video itu. “Cukuplah berhenti di kita saja, sebab sekarang ini masalah dalam video itu tengah ditangani pihak sekolah serta akan dipantau hasilnya oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.”

KPAI akan berkoordinasi awal melalui telephone dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, berkaitan masalah ini pada Senin 12 November 2018, untuk pastikan langkah penyelesaian apabila diperlukan terdapatnya program pembinaan pada siswa serta pihak sekolah oleh Pemerintah Provinsi serta OPD terkait.