UNS Tambah Dua Guru Besar Bidang Kedokteran
Bulatin.com – Mendekati akhir tahun 2018, Kampus Sebelas Maret (UNS) Solo, meningkatkan dua guru besar (profesor) di Bidang Pengetahuan Kesehatan Penduduk dan Bidang Pengetahuan Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran. Ke-2 guru besar tersebut adalah Prof Dr Endang Sutisna Sulaiman, dr, M.Kes dan Prof. Dr. Sri Sulistyowati, dr, Sp.OG/K.
Endang merupakan Guru Besar yang ke-195 dan Sri Sulistyowati yang ke-196 untuk tingkat kampus. Sedangkan untuk tingkat fakultas menjadi guru besar ke 40 dan 41.
Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi, dalam mengatakan dengan menambahnya guru besar tersebut pasti akan berkorelasi dengan kualitas sdm dan kemampuan kelembagaan UNS di mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Prof Endang itu kuasai kepakaran dalam bidang pengetahuan kesehatan masyarakat. Dari waktu ke waktu permasalahan kesehatan masyarakat ini jadi permasalahan penting dalam bangun kualitas manusia sepenuhnya. Seperti barusan sudah kita ikuti bersama dengan dalam orasi Prof. Endang yang dikasih judul Membumikan Keadilan, Pemberdayaan dan Promo Kesehatan,”
tutur Ravik, saat memberi sambutan upacara Pengukuhan Guru Besar di Auditorium UNS, Selasa (11/12).
Demikian pula, lanjut Ravik, Prof. Sri Sulistyowati. Ke depan kedua-duanya akan makin bertindak terpenting dalam transformasi keilmuan dan pengetahuan dalam kepakaran bidang pengetahuan Obstetri dan Ginekologi buat perkembangan pengetahuan kedokteran.
Waktu orasi ilmiah dengan judul ‘Upaya Turunkan Angka Kematian Ibu Yang Dikarenakan Preeklampsia Dengan Mode Disfungsi Endotel’, Endang mengemukakan jika, rintangan kesehatan masyarakat adalah menangani ketidakadilan. Hingga, keadilan dalam kesehatan itu butuh dibumikan. Konsentrasi keadilan kesehatan adalah keringanan akses, pemerataan dan pencapaian service.
“Tiga dimensi keadilan kesehatan yaitu keadilan dalam status kesehatan, keadilan dalam pemakaian service kesehatan dan keadilan dalam pembiayaan kesehatan,” tuturnya.
Sesaat, Sri Sulistyowati menuturkan jika Preeklampsia adalah satu komplikasi pada kehamilan yang diikuti dengan desakan darah tinggi dan pertanda kerusakan organ. Preeklampsia merupakan pemicu tingginya kematian ibu karena kehamilan.
Selanjutnya Rektor mengharap, pengukuhan dua guru besar kali ini jadi hadiah istimewa di penghujung tahun 2018, buat UNS dan FK serta buat bangsa dan negara Indonesia.
“Mudah-mudahan ini meningkatkan kebahagiaan kita diakhir tahun ini. Sebab barusan UNS ikut mendapatkan hadiah istimewa jika dalam pemeringkatan QS-Star bintang UNS makin bertambah satu kembali jadi bintang tiga,” pungkas Ravik.