oleh

Yenny Wahid Menyampaikan Pesan Damai Di Dubai

Yenny Wahid Menyampaikan Pesan Damai Di Dubai

Bulatin.com Putri Presiden RI ke empat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengemukakan pesan dan gagasannya mengenai perdamaian saat didaulat jadi salah satunya pembicara dalam Komunitas Perdamaian di Dunia Islam di Dubai pada 5-7 Desember 2018.

Yenny diundang dalam komunitas Dubai atas konsistensinya mengampanyekan perdamaian. “Waktu ini konsentrasi saya bangun jaringan internasional untuk kampanye perdamaian. Alhamdulillah kami mulai mendapatkan pernyataan dari lembaga-lembaga dunia,” kata Yenny dalam info tercatat di Jakarta, Jumat (7/12).

Dalam komunitas Dubai yang mempunyai tujuan bangun kerja sama internasional dalam usaha pastikan perdamaian dunia itu, Yenny menuturkan program bernama Desa Damai, yang mempunyai tujuan memberi tingkat keinginan hidup semakin besar dan tambah tinggi.

Yenny ikut menuturkan bagaimana dirinya mempromokan perdamaian dunia pada kelompok Muslim, serta utamanya bangun aliansi di antara beberapa peradaban, antarkebudayaan dan antar-agama.

“Beberapa ulama di sini setuju jika tidak ada fungsinya bertikai masalah agama. Terpenting dari pojok pandang teologi. Malah kita mesti mencari titik temu antar-agama,” tutur Yenny.

Awal mulanya, Yenny melalui instansi yang didirikannya, Wahid Foundation, sudah merajut kerja sama juga dengan PBB untuk menjalankan program Wanita Untuk Perdamaian. Yenny pada 2017 ikut jadi perwakilan Indonesia dalam pembentukan dewan toleransi dan perdamaian global di Pulau Malta. Dalam pembentukan dewan tersebut Yenny ada mewakili Indoensia bersama dengan perwakilan tujuh negara yang lain diantaranya AS, Mesir, UEA.

Menurut Yenny, ketertarikan dunia internasional untuk mengundangnya menjadi pembicara dalam komunitas perdamaian tidak lepas dari aktivitasnya bersama dengan Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam dengan keanggotaan sampai 80 juta jiwa. Yenny dinilai dapat kerja mempromokan perdamaian sampai akar rumput, pemberdayaan wanita termarjinalisasi.