oleh

Kecanduan Rokok Juga Bisa Lumpuhkan Syaraf Otak

Kecanduan Rokok Juga Bisa Lumpuhkan Syaraf Otak

Bulatin.com – Sudah banyak studi yang menemukan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh. Namun, kali ini rokok terbukti dapat memengaruhi fungsi otak manusia.

Terdapat 100 dari 600 bahan kimia di dalam rokok yang menimbulkan efek beracun yang mematikan pada tubuh manusia, terutama di bagian sistem sarafnya. World Health Organization (WHO) mengungkapkan, penggunaan tembakau membunuh satu orang setiap 6 detik.

Salah satunya ialah nikotin dari asap tembakau bisa mencapai ke otak hanya dalam 8 detik setelah inhalasi. Karena struktur kimianya meniru neurotransmitter yaitu asetilkolin, yang membuat nikotin memanipulasi beberapa reseptor spesifik yang mengontrol pergerakan otot, memori, pernapasan dan rangsangan saraf.

Lebih lanjut, paparan nikotin dapat memengaruhi fungsi biokimia dan fisiologis. Nantinya dapat mengganggu hormon seseorang, seperti endorfin hingga kortisol yang menimbulkan reaksi tertentu.

Dilansir Thehealthsite, Kamis, 31 Mei 2018, nikotin memengaruhi saraf, baik dengan mengikat situs aktif atau dengan melepaskan neurotransmitter seperti dopamin, noradrenalin dan serotonin. Tindakan ini menghasilkan lonjakan dan aktivitas mental yang tiba-tiba berhenti sementara.

Tak hanya itu, nikotin juga dapat melindungi otak dari zat yang tidak diinginkan yang dapat masuk melalui darah. Istilahnya blood brain barrier, yang meningkatkan risiko gangguan neurologis seperti stroke, penyakit iskemik pembuluh kecil dan demensia vaskular.

Penyakit tersebut terjadi karena otak terpapar racun yang memicu proses oksidatif dan terjadi inflamasi. Pada gilirannya, itu akan menyebabkan kerusakan saraf yang mungkin menyebabkan penyakit Alzheimer’s, multiple sclerosis dan degenerasi neurologis progresif.

Sementara bagi ibu hamil, jika merokok aktif atau pasif, paparan asapnya sangat berpengaruh ke janin. Perkembangan otak janin juga mudah terganggu, terlebih bisa memicu kecemasan dan gangguan mental.

Dr Janet Audrian telah membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan asupan nikotin. Termasuk nantinya memicu depresi, mengganggu kemampuan kognitif, hingga meningkatkan risiko demensia.