Lima Negara Eropa Destinasi Wisata Dengan Harga Murah
Bulatin.com – Benua Eropa menjadi salah satu destinasi impian untuk dikunjungi. Maklum saja keindahan pemandangan di Inggris, Prancis, Belanda hingga Swiss sangat menarik untuk dijelajahi. Namun, tidak sedikit dari kita memilih untuk mengubur impian tersebut lantaran biaya hidup yang cukup tinggi di sana.
Tetapi ternyata Anda bisa loh untuk melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa dengan biaya terjangkau. Dilansir dari laman Reader Digest, setidaknya ada lima negara di Eropa yang bisa dikunjungi dengan biaya kurang dari US$400 atau setara dengan Rp5,8 juta.
1. Makedonia
Pemandangan gunung yang dramatis dan penduduk yang ramah di negara ini akan membuat Anda ingin berlama-lama tinggal. Jangan kaget jika Anda menanyakan arah kepada orang asing, dan akan menuntun hingga ke tujuan Anda, sebab orang Makedonia memiliki rasa keramahan yang kuat terhadap wisatawan.
Sementara ibu kota Skopje yang merupakan daerah industri, menawarkan beberapa arsitektur Ottoman yang mencolok, air mancur yang penuh warna, dan jembatan batu abad ke-15. Tepat di luar kota, Anda akan menemukan pedesaan dan pegunungan seperti mimpi di setiap belokan.
Tidak sampai di situ, negara ini banyak dikelilingi oleh banyak spesies kupu-kupu berwarna-warni, belum lagi biara abad pertengahan, Matka Canyon dan Lake Matka memberikan pemandangan paling indah di Eropa Timur. Matka terletak hanya sembilan mil di luar ibu kota, Anda bisa menaiki bus nomor 60 dari stasiun utama Skopje adalah pilihan yang murah untuk perjalanan sehari.
2. Montenegro
Dengan peradaban Byzantine, Slavia, dan Kristen yang mempengaruhi warisan budaya yang beragam, Montenegro menyajikan dikotomi yang menarik antara lama dan baru, Timur dan Barat. Meskipun pemandangan yang menakjubkan di setiap arah, untuk mengeksplorasi negara mungil ini hanya membutuhkan biaya yang kecil.
Anda bisa mendapatkan kamar dengan pemandangan yang menawan di destinasi wisata Budva dengan biaya di bawah US$40 atau setara dengan Rp580 ribu per malam. Sedangkan untuk makan malam yang sederhana dan segar termasuk segelas anggur, Anda hanya membayar sekitar US$12 atau setara dengan Rp174 ribu.
3. Bulgaria
Sebagai ibu kota, Sofia menampilkan katedral megah, cakrawala yang memukau, kafe luar ruangan yang menarik hingga wisata kuliner. Jangan lewatkan untuk mencicipi Banista,
pastry berlapis mentega dengan isi yang gurih seperti keju lokal, labu, atau jamur segar. Sarapan atau makan siang ringan ini memiliki harga kurang dari harga latte di New York City.
Untuk menginap di private room Anda cukup merogoh kocek kurang dari US$25 atau setara dengan Rp362 ribu semalam. Atau jika Anda benar-benar mencoba untuk menabung, Anda bisa tidur di hostel seharga sekitar US$12 (Rp174 ribu) hingga US$14 (Rp203 ribu) per malam.
4. Rhodes, Yunani, dan Marmaris, Turki
Jika Anda hanya memiliki waktu berlibur seminggu dengan anggaran kecil, Anda dapat dengan mudah mengambil dua pengalaman yang sangat berbeda dengan menggabungkan perjalanan ke pulau Rhodes Yunani dan ke Marmaris di pantai Turki. Rhodes memiliki beberapa pemandangan yang menarik mulai dari bunga bugenvil, hingga gereja-gereja yang beratap biru.
Sedangkan kota Marmaris yang dijuluki sebagai “Turquoise Coast,” ini memberikan keajaiban kuno, plus bar dan kafe. Menginap lima malam di Rhodes dengan kamar yang sederhana di wisma yang dikelola keluarga kurang dari US$200 atau setara dengan Rp2,9 juta.
Anda dapat melakukan menginap dua malam di Marmaris dengan harga kurang dari US$50 atau setara dengan Rp725 ribu.
5. Slovenia
Terletak dekat dengan Italia, Kroasia, Austria, dan Hongaria membuat negara ini memiliki arsitektur bergaya Gothic, masakan Slavic yang dipengaruhi Italia garis pantai yang menakjubkan, dan pemandangan pegunungan yang luar biasa. Ibu kota Ljubljana yang indah terletak di tepi Sungai Ljubljanica, sangat menyenangkan untuk dijelajahi dengan berjalan kaki.
Biara-biara, istana, dan gunung-gunung menjulang mengelilingi Danau Bled (salah satu atraksi paling banyak difoto di Slovenia). Anda dapat menemukan berbagai akomodasi, dari hotel dan hostel hingga berkemah (atau “glamping”) dan bahkan rumah pohon.