JAKARTA – Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020).
Didi Kempot mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 07.30 WIB dalam usia 53 tahun.
Didi Kempot telah menciptakan sekitar 800 lagu. Beberapa di antaranya Stasiun Balapan, Cidro, Sewu Kuto, Suket Teki, Pamer Bojo, Banyu Langit, Pantai Klayar, dan Layang Kangen.
Hal itu disampaikan Lilik, kakak kandung Didi Kempot, dalam wawancara di KompasTV.
Terkait kepergian ini, penggemar Didi Kempot yang biasa dijuluki Sobat Ambyar sangat terpukul.
Ungkapan duka para Sobat Ambyar mengalir di Twitter hingga merajai daftar trending topic.
Mereka mengungkapkan rasa belasungkawa dan kesedihan di Twitter dengan menggunakan tagar #SobatAmbyarBerduka.
Terhitung ada 24.000 lebih twit duka untuk Didi Kempot dan terus bertambah.
“Selamat jalan lord Didi Kempot, karyamu akan selalu menemani kaum-kaum ambyar di Indonesia,” tulis @antonimida.
“Ambyar mak byar, dengar kabar pakdhe @didikempotid berpulang. Lagu-lagunya menemani dari masa kecil, di pasar, di thkang cd bajalan, perjalanam bis, konser, patah hati, punya anak istri, wah jan komplit.. sugeng tindhak pakdhe,” tulis @ndutndutan.
“Selamat jalan The Father of Broken Heart #SobatAmbyarBerduka Semoga tenang di alam sana. Karya-karyamu akan selalu kami kenang,” tulis @saniadjibani.
Adapun Dionisius Prasetyo atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Didi Kempot, merupakan penyanyi campur sari asal Solo, Jawa Tengah.
Ia mendapat julukan sebagai Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Brokenheart.
Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Ia juga adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Pondang.
