Aniaya Bayinya Solihin Mengaku Dapat Bisikan Bakal Masuk Surga
Bulatin.com – Solihin (40) membunuh NF, anak kandungnya yang masih berumur tiga tahun, dengan menebas leher sampai meninggal. Pelaku berkelit membunuh anaknya karena mendapatkan mimpi langsung bisa masuk surga dan dosa pelaku diampuni.
Solihin mengaku tindakannya pada petugas kepolisian. Akan tetapi, pelaku berbelit sehingga menyusahkan penyidik menyimpulkan motifnya.
Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin (Muba), AKP Delly Haris mengutarakan, pelaku langsung terjaga dari tidurnya sesudah mendapatkan mimpi dan bisikan gaib. Pelaku ambil sebilah parang dan membacok leher anak bungsu dari dua saudara itu dari arah belakang sampai hampir putus dan meninggal di tempat.
“Pelaku bisa mimpi diminta membunuh anaknya supaya langsung masuk surga, pelaku ikut katakan dosa-dosa pelaku diampuni sesudah membunuh. Itu pernyataan pelaku saat dicheck,” papar Delly, Senin (10/12).
Akan tetapi penyidik mendapatkan pengakuan dari keluarga jika pelaku menderita masalah jiwa. Kejiwaan pelaku terganggu dikarenakan bentrokan di kepala saat terjatuh dari bangunan rumah walet beberapa bulan lalu.
“Untuk memastikannya, pelaku akan kita bawa serta ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar atau rumah sakit jiwa di Palembang. Agar dokter yang menganalisa dan jadi ketetapan dalam masalah ini,” katanya.
Beberapa saat sebelum meninggal korban sudah sempat menyebut neneknya yang sedang santap sahur. Akan tetapi, panggilan itu diacuhkan karena dipandang tidak berlangsung apa-apa.
“Nyatanya korban meminta tolong ke neneknya, tetapi belumlah tahu apa telah dibacok atau sebelum,” katanya.
Didapati,warga Dusun III, Blok A, RT 1, Desa Karya Maju, Kecamatan Keluang, Muba, Sumatera Selatan, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang menewaskan seorang bocah masih berumur tiga tahun. Tragisnya, pelaku tidak lainnya adalah bapak kandungnya sendiri.
Korban berinisial NF (3), sedangkan ayahnya yang merupakan pelaku adalah Solihin (40). Solihin kini sudah ditangkap polisi untuk kontrol selanjutnya.
Momen itu berlangsung di dalam rumah mereka di Desa Karya Maju, Keluang, Muba, Senin (10/12) pukul 03.00 WIB. Salah itu, ibu korban atau istri pelaku, Juningsih, sedang salat tahajud di kamar tempat tinggalnya, sedangkan ibu pelaku, Siti Aminah, sedang memakan sahur untuk puasa Senin Kamis.
Tidak diduga, pelaku membawa parang berlumuran darah dari arah ruangan tengah. Istri dan orang-tua pelaku juga berupaya merampas senjata itu. Akhirnya, parang itu berhasil dikuasai istrinya.
Ingin tahu dengan darah fresh yang bercucuran dari parang, Juningsih mencari sebabnya. Begitu kagetnya ia lihat anak perempuannya telah meninggal dengan keadaan leher hampir putus.
Saat itu juga Juningsih jatuh tidak sadarkan diri karena tidak dapat lihat nasib anaknya. Sedangkan Siti Aminah cuma dapat meratapi dan teriak meminta tolong.