oleh

Apa Arti RP atau Role Play? yang viral di Tiktok

Viral video di TikTok seorang ayah memarahi anaknya yang masih berumur 11 tahun.

Ayah tersebut marah karena anaknya itu ketahuan main RP.

Roleplayer adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks permainan, komunitas online, dan dunia hiburan. Aktivitas roleplaying (peran) telah menjadi populer di kalangan orang-orang yang menikmati menciptakan dan menjalani karakter fiksi.

Kita akan menjelajahi konsep roleplayer, apa yang mereka lakukan, dan mengapa kegiatan ini menarik bagi banyak orang. Roleplayer adalah individu yang terlibat dalam kegiatan roleplaying. Roleplaying adalah proses berpura-pura menjadi karakter atau memainkan peran tertentu yang berbeda dari diri mereka sendiri.

Dalam kegiatan ini, roleplayer seringkali menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka untuk menciptakan karakter, membangun cerita, dan berinteraksi dengan orang lain. Aktivitas roleplaying dapat beragam tergantung pada konteksnya. Beberapa bentuk umum dari roleplaying termasuk:

Permainan Peran (Role-playing Games/RPG) disini pemain mengambil peran karakter fiksi dalam suatu cerita atau skenario. Mereka dapat berinteraksi dengan karakter lain, menghadapi tantangan, dan membuat keputusan yang akan mempengaruhi alur cerita.

Komunitas Roleplaying seperti forum atau media sosial, terdapat komunitas roleplaying yang berperan sebagai karakter fiksi. Mereka berinteraksi dengan sesama roleplayer, menulis cerita bersama, dan menjalankan skenario yang telah ditetapkan.

Cosplayer adalah orang yang berpakaian dan berperan sebagai karakter dari film, anime, permainan video, atau karya fiksi populer lainnya. Mereka menampilkan kostum yang menyerupai karakter tersebut dan dapat mengambil peran karakter tersebut dalam acara dan konvensi.

Ada beberapa alasan mengapa roleplaying menjadi kegiatan yang populer di kalangan banyak orang:

RP memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan kreativitas dan imajinasi mereka dengan menciptakan karakter unik dan melibatkan diri dalam cerita yang menarik.

RP memberikan kesempatan untuk menjelajahi pengalaman dan identitas yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Ini dapat menjadi bentuk pelarian dan hiburan.

Kegiatan roleplaying seringkali melibatkan interaksi dengan orang lain, baik dalam permainan, komunitas online, atau acara cosplay. Ini menciptakan kesempatan untuk membentuk ikatan dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang serupa.

RP dapat membantu pengembangan keterampilan seperti kerjasama tim, improvisasi, penulisan, dan pemecahan masalah.

RP adalah kegiatan yang melibatkan berperan sebagai karakter fiksi, menciptakan cerita, dan berinteraksi dengan orang lain. Aktivitas ini dapat dilakukan melalui permainan peran, komunitas online, atau cosplay.

Apa Itu RP?

RP adalah singkatan dari roleplayer atau bermain peran.

Akun RP memungkinkan pengguna untuk memainkan peran karakter yang mereka ciptakan sendiri atau karakter yang sudah ada di dunia fiksi.

Misalnya, seseorang dapat membuat akun RP sebagai tokoh superhero, selebriti, atau karakter dari film, buku, atau permainan video populer.

Pengguna akan menggunakan akun tersebut untuk berinteraksi dengan pengikut lainnya dalam bentuk dialog, cerita pendek, gambar, atau video.

RP menjadi populer karena memberikan kesempatan bagi pengguna untuk melarikan diri dari kehidupan sehari-hari.

Dalam peran karakter yang mereka mainkan, pengguna dapat mengekspresikan kreativitas mereka.

Cara Bermain Roleplayer

RP biasa dimainkan anak remaja di platform media sosial seperti Twitter, Telegram, Instagram, dan Line. Walau dalam platform yang berbeda, aturan dalam permainan tersebut secara garis besar akan serupa. Berikut adalah penjelasannya.

1. Menentukan dulu aktor atau aktris yang ingin ditiru.

2. Buat akun di media sosial yang diinginkan.

3. Gunakan nama dan foto idola yang ingin ditirukan.

4. Cari grup untuk mempromosikan akun kita dan mendapatkan teman.

5. Setelah bergabung dengan grup, peserta akan diminta memperkenalkan diri sesuai dengan idola yang ditirukan.

6. Peserta bisa mulai berinteraksi dengan teman RP yang lain.

7. Peserta tidak diperbolehkan mengungkap jati dirinya di dunia nyata, terutama informasi pribadinya.

8. Peserta bisa memutuskan menjadi IC (In Character) atau mirip dengan sang idola, atau OOC (Out of Character) yang artinya hanya menggunakan nama idola namun karakternya sangat berbeda.

9. Peserta RP akan melaksanakan tugas dan menjalankan kebiasaan sesuai dengan apa yang dilakukan idolanya.

Istilah singkatan dalam Roleplayer

Simak beberapa istilah dalam RP berikut agar Parents lebih paham.

Newbie = pemula

Fambest = singkatan dari family dan bestie (keluarga da teman).

Cp = couple

Wb = welcome back

Kam = welcome

Lsb = like, share back

Lb = like back

Sfr = send friend request

Accfr = acc friend request

Fl = friend list

Fbio = fake bio

Rbio = real bio

Dn = display name

Prev = nama sebelum ini jika pernah berganti peran

Hd = header

Ava = foto profil

Hp = help promote

Sq: squad

Gc: grup chat

Lpm: lapak promot

Sfs: subs for subs

Pfp: promote for promote

Ssgm = screenshot greeting message

Dorm = tempat beristirahat bersama untuk trainee

Core = inti atau admin dalam sebuah grup

Own = pembuat sebuah grup

Ddk = daddy king

Bbg = baby girl

Bbb = baby boy

Chara = istilah tokoh yang sedang diperankan

Uke = sebutan untuk chara lelaki yang menyukai sesama jenis

Seme = pasangan uke

Butchy = sebutan untuk chara perempuan yang menyukai sesama jenis

Femme = pasangan butchy

Ubab = babu

RPRL=mengajak teman RP untuk bertemu di kehidupan nyata

Manfaat Bermain Roleplayer

Berikut ini adalah beberapa manfaat bermain roleplayer bagi anak jika digunakan dengan baik:

1. Stimulasi Kreativitas dan Imajinasi.

Bermain roleplayer mendorong anak untuk menggunakan imajinasi mereka dan menciptakan dunia fiksi yang unik. Dalam bermain peran, anak dapat mengembangkan karakter, menciptakan cerita, dan menjalani pengalaman yang menarik. Ini membantu merangsang kreativitas dan imajinasi mereka serta melatih kemampuan berpikir kritis dan problem solving.

2. Pengembangan Kemampuan Sosial dan Emosional.

Dalam bermain roleplayer, anak-anak dapat berinteraksi dengan sesama roleplayer dan belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan membangun hubungan. Mereka dapat memahami peran dan perspektif orang lain, belajar mengelola konflik, dan mengembangkan empati. Ini membantu dalam pengembangan kemampuan sosial dan emosional yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pembelajaran Nilai dan Etika.

Melalui bermain roleplayer, anak-anak dapat menggambarkan karakter dengan nilai-nilai positif, seperti kejujuran, kerjasama, dan keberanian. Mereka dapat belajar tentang konsekuensi dari tindakan, memahami pentingnya membuat keputusan yang baik, dan mengembangkan pemahaman tentang etika. Hal ini membantu dalam pembentukan nilai-nilai yang positif dalam diri mereka.

4. Peningkatan Kemampuan Bahasa dan Literasi.

Bermain roleplayer melibatkan berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi dengan kata-kata. Ini membantu meningkatkan keterampilan bahasa dan literasi anak. Anak-anak dapat mengasah keterampilan berbicara, meningkatkan kosakata, dan mengembangkan kemampuan menyusun cerita atau skenario. Selain itu, bermain roleplayer juga dapat mendorong minat membaca dan menulis.

Namun, perlu diingat bahwa pengawasan orang tua tetap diperlukan dalam bermain roleplayer. Orang tua harus memastikan anak-anak menggunakan roleplaying secara sehat dan memahami batasan-batasan yang berlaku. Dalam penggunaan yang tepat, bermain roleplayer dapat menjadi aktivitas yang bermanfaat dan menggembirakan bagi perkembangan anak.

Bahaya RP

Namun RP juga memiliki dampak negatif seperti pengguna terallu terlibat dengan peran karakter mereka.

Sehingga melupakan batasan antara realitas dan imajinasi yang bisa menyebabkan masalah dalam kehidupan pribadi.

Kita akan membahas dampak yang mungkin timbul dari kecanduan ini dan menawarkan solusi untuk menghadapinya.

Terdapat beberapa bahaya RP yang wajib diketahui oleh orang tua, yakni:

1. Anak bisa membicarakan hal-hal yang vulgar.

2. Banyak akun yang mengirimkan persan dan gambar berbau dewasa atau porno.

3. Menjadi targer bully di sosial media karena perang antar grup idola.

4. Diajak bertemu di dunia nyata oleh orang yang tidak dikenal.

5. Menjadi target untuk diperas atau diminta uang demi idolanya.

6. Data diri anak atau pemain akan terancam oleh peretas.