Atlet eSport Bakal Lebih Kaya Ketimbang Atlet Profesional
Bulatin.com – Kompetisi berolahraga elektronik atau eSports sekarang ini mengubah dalam industri melihat kompetisi berolahraga. Bahkan juga, dengan semakin seksinya nilai jual eSport, bukanlah tidak mungkin saja, gamer semakin lebih banyak pendapatannya di banding atlet profesional.
Ditulis The Conversation, Rabu, 6 Juni 2018, satu turnamen eSports saat ini lebih menjanjikan banyak pemirsa TV, serta berkompetisi dengan kompetisi berolahraga konvensional. Misalnya, kompetisi League of Legend pada 2016 yang di nikmati 36 juta pemirsa, angka itu 5 juta semakin banyak dari jumlah pemirsa Final NBA.
Diluar itu, eSports menjanjikan beberapa hadiah sejumlah besar, jumlahnya jor-joran. Satu diantaranya kompetisi Dota 2 yang sempat menghadiahkan sampai US$20 juta atau menjangkau Rp277 miliar.
Seperti kompetisi berolahraga konvensional, eSports hasilkan content yang menarik hingga menyedot banyak pemirsa. Diluar itu ada aspek pemain bintangnya, persaingan perebutan ketat, serta keseruan permainannya.
Fans kompetisi eSports umumnya lelaki muda, yang sekitaran 61 prosentasenya adalah umur 18-34 tahun.
Tidak cuma pemirsa, pengiklan serta stasiun TV selanjutnya juga tertarik masuk ke eSports. Pengiklan tertarik, satu diantaranya karna pendapatan menjangkau US$2, 4 miliar atau menjangkau Rp33 Triliun.
Pengiklan seperti Red Bull, Coca Cola, serta Samsung sudah masuk kedalam eSports serta membidik beberapa pemirsa muda itu.
Dengan hal tersebut, jadi terbuka peluang pemain game pada eSports akan memperoleh hasil yang mengundang selera, dapat menyaingi atlet profesional.
ESPN sudah menyiarkan kompetisi eSports mulai sejak 2016. Saluran berolahraga itu juga sudah di tandatangani kontrak untuk menyiarkan eSports yang dipublikasikan Riot Games.
FIFA juga bekerja bersama dengan Electronics Arts untuk turnamen daring yang dibarengi 20 juta pemain serta 30 juta pemirsa. Amazon juga menginformasikan mengakuisisi service streaming game, Twitch. Kelihatannya kepopuleran eSports masih tetap selalu berlanjut, karna keluar wacana kompetisi eSport masuk ke Olimpiade 2024.