Buru KKB Polda Papua Dan Kodam Cenderawasih Membentuk Tim Khusus
Bulatin.com – Kepolisian Daerah Papua dengan dibantu oleh Kodam XVII/Cenderawasih seutuhnya berkemauan menguber grup kriminil bersenjata/KKB Nduga yang menembak mati beberapa karyawan PT Istaka Karya, staf Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Lokasi Papua dan anggota TNI AD Sertu Handoko sekian waktu lalu.
Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin mengatakan, untuk penegakan hukum pada masalah tersebut, deretan Polda Papua mendapatkan suport penuh dari Kodam XVII/Cenderawasih.
“Kami sudah membuat tim untuk pengejaran beberapa pelaku. Prinsip kami dari Polda Papua tidak akan berhenti untuk lakukan pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum pada KKB ini,” tuturnya seperti dikutip dari Pada, Selasa (11/12).
Ia mengutarakan, pihaknya akan memberi suport seutuhnya untuk perbantukan pada Polri dalam rencana tangkap, memproses dan ajukan ke persidangan anggota KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya.
Grup tersebut diperkirakan mempunyai beberapa senjata api standard militer hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri dan beberapa disangka diselundupkan di luar negeri seperti Mindanao, Filipina Selatan dan beberapa kembali dari daerah sisa perseteruan seperti di Ambon.
Deretan Kepolisian sekian waktu lalu di Sorong, Papua Barat sempat membuka masalah penyelundupan senjata api ke Papua dari Mindanao. Akan tetapi, usaha pengejaran KKB Nduga melawan kendala cukuplah berat karena keadaan medan geografis yang susah.
“Dipana itu daerah ketinggian diatas 10 ribu kaki dengan oksigen tipis, lereng-lereng terjal, cuaca ikut tidak berteman, signal telephone tidak ada. Anggota kita tidak terlatih di medan-medan seperti itu, sesaat mereka telah terlatih karena mereka menyatu dan di besarkan di alam seperti itu,” jelas Martuani.
Sesaat itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menyatakan jika pembangunan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga akan kembali diteruskan dalam tempo dekat.
“Perintah Panglima TNI telah jelas jika pembangunan kembali Jalan Trans Papua akan selekasnya dikerjakan, tidak bisa berhenti,” tutupnya.