oleh

Cerita Soal Tumbal Manusia Untuk Kokohkan Benteng di Korea

Cerita Soal Tumbal Manusia Untuk Kokohkan Benteng di Korea

Bulatin.com – Pernahkah Anda mendengar sebuah mitos kuno yang mengatakan, agar sebuah bangunan berhasil dibangun membutuhkan tumbal manusia yang dijadikan dasar bangunannya? Ya ternyata hal tersebut bukan hanya sebuah mitos. Kisah ini benar-benar nyata, terjadi di Korea.

Seperti dilansir Daily Mail, sekitar 14 abad lalu, dua orang yang tinggal di Korea dikorbankan agar pembangunan benteng kerajaan berhasil didirikan. Hal tersebut terungkap setelah ditemukannya kerangka manusia di sebuah tembok benteng saat tim arkeologi melakukan penelitian.

Kerangka tersebut diperkirakan berasal dari abad kelima, yang ditemukan di bawah Wolseong atau kastil buatan di Gyeongjung, Korea Selatan. Kastil ini sebelumnya merupakan kota kerajaan Silla.

“Penguburan korban hidup diyakini untuk melayani raja ketika di akhirat. Tradisi ini sudah dikenal dalam budaya Korea kuno,” ucap seorang Administrasi Warisan Budaya Seoul.

“Ini adalah bukti arkeologi pertama bahwa cerita rakyat tentang manusia yang dikorbankan untuk pondasi bangunan, bendungan atau tembok adalah benar adanya,” ucap Choi Moon-Jung dari Lembaga Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju.

Berbagai peneliti punya pendapat beragam soal ditemukannya kerangka manusia itu. Ada yang meyakini, kerangka yang ditemukan kemungkinan adalah orang yang dikubur hidup-hidup. Ada juga yang meyakini, mereka ditanam ketika dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saat ini tes DNA, dan tes lainnya sedang dilakukan untuk memastikan karakteristik fisik, kesehatan, dan genetik mereka.

“Dilihat dari fakta yang ada terungkap, tidak ada tanda-tanda perlawanan ketika mereka dikuburkan. Mereka pasti terkubur ketika mereka tidak sadar atau mati,” kata peneliti senior Park Yoon-Jung.

Setelah penelitian ini dikemukakan, semakin membuktikan cerita rakyat yang beredar bahwa manusia dikorbankan untuk menenangkan arwah para dewa, dan memastikan struktur bangunan yang dibangun dapat bertahan lama. “Itu benar,” kata Park Yoon lagi.