oleh

Di Balik Era Kegelapan Manchester United, Ada Pemain Muda yang Beruntung

Manchester United sedang mengalami masa kelamnya. Namun sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, tetap mampu melihat sisi positif dari keterpurukan ini.

Klub berjuluk the Red Devils itu sempat terdampar ke peringkat 15 klasemen sementara Premier League. Mereka hanya mampu meraih 10 poin dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni.

Namun itu dulu, sebelum mereka meraih kemenangan 3-1 atas Norwich City dalam laga pekan ke-10 hari Minggu (27/10/2019). Kemenenangan itu membuat Manchester United kini bertengger di peringkat tujuh dan hanya terpaut tiga poin dari penghuni posisi lima, Arsenal.

Torehan mereka perlahan membaik. Semuanya diawali dengan hasil seri yang diraih saat menghadapi Liverpool. Kemudian, MU berhasil menang atas Partizan di ajang Liga Europa dengan skor 1-0 dan berlanjut ke laga kontra Norwich.

Salah satu masalah yang ditengarai sebagai biang dari rentetan hasil buruk Manchester United adalah badai cedera. Pemain penting seperti Paul Pogba, Anthony Martial, hingga Luke Shaw terpaksa menepi lama karena harus menjalani pemulihan.

Solskjaer, yang menjadi sasaran kritikan publik, terpaksa harus memberi kesempatan kepada sosok belia seperti Mason Greenwood, Tahith Chong, hingga James Garner. Namun dari situasi ini, ia merasa bahwa pemain muda jadi bisa mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi.

“Karakter akan terungkap di masa-masa buruk. Saya tak bisa memberi mereka tanggung jawab yang lebih dan tak bisa lebih senang dari ini bersama mereka,” ujar Solskjaer dikutip dari Goal International.

“Kami tahu ini akan berat dan kami telah meminta banyak dari mereka karena cederanya Paul, Luke, Anthony, dan lainnya. Bagi kami, para pemain muda telah unjuk gigi di masa-masa sulit dan pada akhirnya mereka akan jadi lebih kuat,” lanjutnya.

Pada hari Kamis (31/10/2019) nanti, Manchester United akan melawan Chelsea di babak 16 besar Carabao Cup. Seperti halnya the Red Devils, juara bertahan Liga Europa tersebut juga terpaksa memakai jasa para pemain mudanya karena masalah embargo transfer.

Namun nasib Chelsea sedikit lebih mujur. Lulusan akademi yang baru pulang dari merantau di klub lain sebagai pemain pinjaman, seperti Tammy Abraham dan Mason Mount, membuktikan bahwa mereka pantas untuk diandalkan.

Solskjaer pun tak bisa menahan pujiannya kepada sang pelatih, Frank Lampard. Bahkan, kemenangan Manchester United 4-0 pada pekan perdana Premier League dirasanya tak pantas untuk menjadi gambaran kekuatan the Blues musim ini.

“Frank telah melakukan tugasnya dengan baik. Performa mereka melawan kami bagus, hasilnya buruk. Kami mengangkat tangan dan berkata bahwa hasil mereka sangatlah apik,” tandasnya.