oleh

Dua Juta Pemudik Masuk Jawa Tengah Menjelang Akhir Tahun

Dua Juta Pemudik Masuk Jawa Tengah Menjelang Akhir Tahun

Bulatin.com Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meramalkan jumlah pemudik yang masuk ke wilayahnya pada saat libur Hari Natal serta Tahun Baru 2019 sekitar 2,4 juta orang. Jumlah itu bertambah 4,6 persen di banding tahun kemarin.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengutarakan, semua jajarannya sekarang sudah siap untuk
menyambut pemudik yang ingin pulang kampung ke beberapa daerah di wilayahnya.

Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan, pemerintah daerah membuat Satuan Tugas Khusus Nataru.
“Dalam menyambut Natal dan Tahun baru ini, Jawa Tengah telah siap. Jadi kami pastikan lagi
persiapan di semasing daerah supaya dalam realisasinya nanti berjalan mulus,” kata Ganjar
waktu Rakor Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Semarang, Rabu, 19 Desember 2018.

Berkaitan prediksi penambahan pemudik, Ganjar yakini jika jajarannya sudah melakukan beberapa
langkah antisipasi. Dia optimistis, hal tersebut tidak menimbulkan permasalahan kemacetan
jalan raya. Apalagi, tiga tol di lokasi Jawa Tengah yaitu Pemalang-Batang, Batang-Semarang,
serta Salatiga-Kertosono juga akan di buka.

“Dari sisi infrastruktur semuanya telah siap, tol akan digunakan serta diresmikan besok
(Kamis) oleh Presiden Joko Widodo. Cuma memang masih ada beberapa proyek pekerjaan di
berjalan-jalan provinsi dan kami meminta semua dituntaskan secepat-cepatnya,” katanya.

Walau demikian, gubernur memaparkan bila ada beberapa perihal yang patut diwaspadai dalam
menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru kelak. Seperti beberapa daerah yang rawan kecelakaan,
rawan kemacetan, rawan musibah, serta potensi gangguan lainnya.

Dia mengatakan, beberapa daerah yang patut diwaspadai karena rawan banjir dan rob berada di
lokasi jalan Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak. Sementara
itu, daerah rawan banjir berada di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo,
Temanggung, Brebes, dan Kendal.

“Saya meminta semua kabupaten kota, termasuk juga BPBD standby baik SDM dan alat beratnya di
tempat semasing, apalagi sekarang ini menurut prediksi BMKG akan terjadi cuaca berlebihan,”
katanya.

Selain soal bencana, potensi kemacetan, kecelakaan hingga kenaikan harga keperluan pokok juga
patut diwaspadai. Karena itu, Ganjar sudah membentuk satgas-satgas khusus yang diturunkan di
setiap daerah dengan menyertakan komponen masyarakat, seperti komunitas Karang Taruna,
Pramuka, Hansip, serta lembaga swadaya penduduk (LSM).

“Contohnya ada satgas pangan untuk menjamin ketersediaan pangan serta harga-harga kebutuhan
pokok, satgas BBM untuk mengantisipasi kendaraan kehabisan bahan bakar di tol, satgas
kesehatan, satgas kemacetan, satgas bencana, dan lain sebagainya,” kata Ganjar.

Rakor Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah menghadapi Natal serta Tahun Baru
dihadiri oleh kapolda Jateng, pangdam IV Diponegoro, ketua DPRD Jateng, ketua MUI, kepala
Bulog, direktur PT Pertamina, bupati/wali kota, serta lembaga terkait.