Satu lagi anak bangsa yang mengharumkan Tanah Air lewat karyanya di dunia seni peran. Sutradara Kamila Andini berhasil mendapatkan penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021 dengan film Yuni.
Platform Prize adalah, penghargaan film tahunan yang dipersembahkan oleh Festival Film Internasional Toronto untuk film-film yang bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan yang kuat.
Melalui keterangan di Instagram disebutkan jika para juri tergerak dengan perspektif yang sangat intim dari kisah remaja dengan struktur yang subtil dan sinematografi yang mengagumkan.
Kamila Andini pun mengatakan jika dirinya ingat betul saat pertama kali hadir di acara tersebut pada 2015 melalui sebuah film pendek garapannya.
“Dan ini kali ketiga saya membawa film ke dalam TIFF, jadi rasanya tak bisa dipercaya,” paparnya.
“Saya sulit mempercayainya. Tapi saya kira saya melihat ini sebagai harapan. Ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum didengar. Ini untuk setiap perempuan di Indonesia dan dunia yang telah berjuang, bertarung bertahun-tahun, menemukan, berusaha menemukan kebebasan mereka,” ujarnya dalam pidato kemenangannya itu.
Ia pun turut mengucapkan rasa terimakasih pada para kru dan juga pihak-pihak yang telah membantu film tersebut.
Dirinya pun mengatakan jika kemenangan ini bukanlah untuk Indonesia saja, melainkan bagi masyarakat Asia Tenggara.
Film YUNI berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.
Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
Film YUNI diperankan oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmin, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Film Yuni Terinspirasi Puisi Sapardi Djoko Damono
Film Yuni berhasil menang dalam Toronto International Film Festival 2021, untuk kategori Platform Prize. Kategori ini dipersembahkan untuk film-film yang dinilai memiliki nilai artistik tinggi dan visi penyutradaraan yang kuat. Lantas, film ini bercerita tentang apa?
“Film Yuni berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya,” tulis keterangan pers yang dirilis Fourcolours Films, selaku rumah produksi Yuni.
Sebagai sutradara, Kamila Andini, mampu mengangkat isu perempuan secara lebih peka. Termasuk mendobrak stigma lewat bahasa visual dan memberi sudut pandang yang lebih luas bagi penontonnya. Hal ini yang membuat film Yuni spesial, karena semata tak hanya berpusat pada kepentingan kisah-kisah yang dianggap laku di pasaran.
Dalam proses pengerjaannya, Kamila juga terinspirasi dari karya ikonik Sapardi Djoko Damono, “Hujan di Bulan Juni”.
“Yuni terinspirasi dari salah satu puisi terkenal karya Sapardi Djoko Damono berjudul ‘Hujan di Bulan Juni’. Hujan yang jatuh di musim yang tidak tepat. Saya membangun karakter Yuni sebagai seorang remaja yang dipaksa untuk dewasa tidak pada waktunya. Seorang remaja yang penuh mimpi, dengan media sosial saat ini yang menunjukkan dunia ada di genggamannya, tetapi yang harus dipikirkannya adalah menghadapi lamaran dan menikah. Saya mendengar begitu banyak cerita tentang gadis remaja yang punya potensi dan prestasi tapi harus gagal karena pernikahan, dan saya merasa perlu untuk membicarakan isu ini,” ungkap Kamila, dalam keterangan pers
.
Skenario film Yuni ditulis oleh Kamila Andini dan Prima Rusdi, diproduseri oleh Ifa Isfansyah, dan diproduksi oleh Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis). Film YUNI diperankan oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Yuni akan melanjutkan perjalannya ke beberapa festival lain, seperti Busan International Film Festival, Vancouver International Film Festival, dan Chicago International Film Festival.