Fokus Karir Jadi Alasan Utama Para Wanita Bekukan Sel Telur
Bulatin.com – Belakangan muncul tren membekukan sel telur, hingga seorang mantan Miss World Diana Hayden mengungkapkan juga melakukan prosedur ini. Sebagian besar meyakini bahwa alasan utama seseorang membekukan sel telur mereka adalah karena karier dan wanita ingin menunda kehamilan demi mengembangkan diri secara profesional. Tapi, sebuah studi menyatakan yang sebaliknya.
Dilansir dari laman Times of India, menurut laporan IANS, berkurangnya pasangan yang ingin membangun hubungan yang stabil menjadi alasan kenapa semakin banyak wanita muda memilih untuk membekukan sel telur mereka. Berkebalikan dengan apa yang selama ini diperkirakan banyak orang, yaitu menunda memiliki anak karena mengejar karier.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa 85 persen wanita yang memilih membekukan sel telur mereka, tidak memiliki pasangan, dan merefleksikan enam situasi kehidupan yang berbeda, yakni lajang, bercerai, putus dari menjalin hubungan, bekerja di luar negeri, orangtua tunggal karena pilihan atau situasi, dan merencanakan karier.
Di antara keenam situasi tersebut, merencanakan karier menjadi alasan umum paling akhir.
“Saya tahu saya selalu menginginkan bertemu Mr. Right, jatuh cinta, menikah, dan memiliki anak. Tapi saya juga tahu tidak ada Mr. Right yang terlihat saat ini, saya 32 tahun, dan jam biologis saya terus berjalan. Saya membekukannya supaya jika waktunya tiba, saya punya pilihan, seperti asuransi untuk masa depan saya (jumlah dan kualitas sel telur wanita menurun di usia 30, 35, 40, dan seterusnya),” ujar mantan Miss World Diana Hayden dikutip dari Times of India.
Diana melanjutkan, dengan keputusan seperti itu, ia tidak perlu lagi merasakan tekanan untuk mencari Mr. Right dalam jangka waktu tertentu. Ia juga lebih bebas menentukan kapan akan memiliki anak, atau memilih antara pekerjaan atau berkeluarga.
“Kebanyakan wanita sudah mengejar dan menyelesaikan pendidikan dan impian karier mereka, tapi sebelum mencapai usia akhir 30-an mereka sulit menemukan hubungan reproduktif yang bertahan dengan pasangan yang stabil. Itulah kenapa mereka beralih pada pembekuan sel telur,” ujar Marcia Inhorn dari Yale University di Amerika Serikat.
Literatur medis dan pemberitaan media tentang oocyte cryopreservation, pembekuan sel telur, biasanya menyebutkan bahwa pilihan pembekuan sel telur digunakan untuk menangguhkan atau menunda kehamilan di antara para wanita yang mengejar pendidikan dan karier.