Umur adalah momok bagi setiap pesepakbola, tak terkecuali Sergio Aguero yang sekarang membela Manchester City. Dan celah itulah yang sedang berusaha dimanfaatkan penyerang the Citizens lainnya, Gabriel Jesus, untuk bersinar.
Nama Sergio Aguero sangat sulit tergeserkan dari starting XI Manchester City dalam beberapa tahun terakhir. Wajar, sebab penyerang berkebangsaan Argentina itu punya kemampuan mencetak gol yang mumpuni.
Tidak hanya itu, ia juga merupakan sosok yang loyal terhadap klub dan tak pernah berganti seragam sejak didatangkan dari Altetico Madrid di tahun 2011. Aguero sudah menyumbang 173 gol dari 252 laga serta empat gelar Premier League.
Kualitas performa Aguero di atas lapangan tidak menurun kendati umurnya sudah mulai menua. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa cepat atau lambat ia akan menggantung sepatunya.
Selama ada Aguero, penyerang Manchester City lainnya sudah hampir pasti kesulitan untuk mendapatkan panggung. Gabriel Jesus mengetahui secara persis rasanya menjadi penghangat bangku cadangan sambil melihat aksi Aguero.
Tapi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain bersabar. Ia tahu waktunya bersinar di Manchester City akan datang sebentar lagi. Toh, kepercayaan Josep Guardiola selaku pelatih kepada dirinya sangat besar.
“Saya tahu Sergio adalah seorang legenda, pencetak gol terbanyak di klub, orang terbaik. Saya menyukainya sebagai seorang pemain dan juga secara personal,” ujarnya kepada the Sun.
“Saya tahu Sergio bisa mencetak gol di setiap pertandingan karena kualitas serta pengalamannya – dan setiap kali dia bermain, saya ingin dia mencetak gol, tentu saja, jadi saya menunggu dan menunggu,” lanjutnya.
Keunggulan Gabriel Jesus dari Aguero adalah umur. Saat ini, penyerang asal Brasil tersebut baru berusia 22 tahun. Waktu baginya untuk berkiprah di dunia sepak bola masih panjang, tidak seperti Aguero yang mulai memasuki masa-masa akhir.
“Saya tahu Sergio tidak lagi muda seperti saya, dan sekarang saya tahu waktu saya sudah datang. Inilah waktu saya,” ucap Gabriel Jesus.
“Saat anda tidak bermain, rasanya selalu sulit, tetapi saya tahu saya takkan tampil setiap waktu, dan saya hormat pada keputusan pelatih dan menghargai rekan saya Sergio karena dia adalah legenda klub.”
“Dan saya pastinya tidak berpikir untuk menjadi yang terbaik di dunia, saya hanya ingin bermain dan mencetak gol. Sisanya akan berdatangan,” tutupnya.