oleh

Jangan Sembarangan Posting Foto Anak Untuk Hindari Predator Online

Jangan Sembarangan Posting Foto Anak Untuk Hindari Predator Online

Bulatin.com – Di masa internet seperti saat ini, memposting photo ataupun video anak ke sosial media telah dipandang hal yang wajar. Memanglah, kita bangga jadi orang-tua, miliki anak yang lucu serta pandai, hingga rasa-rasanya sayang bila tidak menyampaikan kabar pada semua dunia lewat sosial media. Siapa tahu mujur mungkin saja selebgram cilik.

Tapi ada satu hal yang begitu tidak sering diakui orang-tua, yakni internet yaitu dunia virtual yang begitu luas, yang punya potensi membahayakan. Ada predator on-line ataupun pedofil yang suka mengintai beberapa photo anak dibawah usia untuk dimangsa.

Janganlah salah, predator on-line ini dapat ada di sekitar lingkungan, ataupun di belahan dunia beda, tapi senantiasa memonitor aktivitas anak di sosial media. Untuk mereka yang mempunyai kecenderungan pedofilia serta pornografi anak, umumnya miliki alur fikir yang berlainan dengan orang umumnya. Photo yang untuk orang pemula bebrapa umum saja, dapat tampak erotis di mata mereka.

Mengunggah photo anak di sosial media sah-sah saja. Tapi butuh memerhatikan ketentuan, agar tidak ada celah untuk predator on-line menyalahgunakan photo anak. Apa sajakah ketentuannya? Diambil dari situs Parenting serta beragam sumber, simak berikut ini :

1. Foto telanjang
Photo anak dalam kondisi telanjang, sekalipun bukanlah untuk mengkonsumsi umum. Terkecuali melindungi supaya tidak jatuh ke tangan yang salah, Anda butuh memperhitungkan, kalau di masa datang waktu anak telah besar, apakah ia juga akan sukai atau malah malu dengan photo yang mengungkapkan semua sisi badannya terpampang di internet.

2. Saat anak sakit atau terluka
Pekerjaan kita jadi orang-tua yaitu membuat perlindungan anak. Termasuk juga melindungi imej sebaiknya. Waktu anak tengah sakit, kondisinya dapat tampak jelek. Masa iya, keadaan sekian jadi di-share ke sosial media?

3. Foto yang berpotensi buat anak merasa malu
Pose-nya dapat apa sajakah. Anda jadi orang-tua yang dapat mengira-ngira bagaimana perasaan anak di masa datang, bila fotonya diliat beberapa orang. Satu contoh, photo anak waktu tidak kuasa menahan kantuk hingga kepalanya terantuk-antuk.

4. Di toilet
Apapun yang Anda berikan dengan on-line, jadi jejak digital yang berlaku selama-lamanya. Photo anak cuma kenakan pakaian dalam saat potty training, punya potensi jadi tujuan empuk pedofil. Mereka mungkin mengedit photo itu untuk diungkape ke komunitas pedofil.

5. Rincian pribadi
Jangan sampai membagikan jati diri pribadi anak dengan detil di internet. Termasuk juga nama komplit, alamat sekolah, alamat tempat tinggal. Internet yaitu belantara, kita tidak paham siapa yang juga akan memakai info ini untuk maksud jahat.

6. Foto berkelompok dengan teman-teman anak
Untuk penuhi standard norma, Anda mesti memohon izin pada orang-tua rekan anak, bila akan mengunggah photo group mereka. Ada beberapa orang-tua yang tidak terasa nyaman muka anak mereka jadi mengkonsumsi umum di sosial media.

7. Photo apa pun yang anak tidak ingin dipamerkan
Panduan mudahnya, sebelumnya membagikan ke sosial media, fikirkan : apa efek photo ini nantinya saat ia dewasa? Apakah ia suka bila ini berada di internet? Bila bebrapa sangsi atau seumpamanya tidak, cukup taruh di album photo keluarga. Agar bagaimana juga, Anda mesti menghormati privacy anak.