oleh

Kader Parpol Lawan Diprediksi Bakal Dukung Jokowi

Kader Parpol Lawan Diprediksi Bakal Dukung Jokowi

Bulatin.com Beberapa kepala daerah, akhir-akhir ini terang-terangan mengumumkan dukungannya ke pasangan capres serta wapres, Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin. Walaupun, kepala daerah itu tidak dari partai konsolidasi pengusung.

Sebutlah saja salah satunya Gubernur Papua Lukas Enembe yang disebut kader Partai Demokrat. Gubernur Banten Wahidin Halim, bahkan juga disebut-sebut juga mensupport Jokowi. Awal mulanya, M.Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, di akhir periodenya menjadi gubernur NTB serta masih tetap menjabat Dewan Pembina Partai Demokrat, mengatakan dukungannya ke Jokowi.

Paling baru, beberapa kepala daerah di Sumatera Barat, mengatakan dukungan ke Jokowi-Ma’ruf. Walaupun didapati, salah satunya ialah kader dari Partai Amanat Nasional (PAN). PAN serta Demokrat, ialah dua partai sebagai pengusung Prabowo Subianto – Sandiaga.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq menyampaikan, Pemilihan presiden 2019 masih akan menyediakan pertempuran elit yang keras.

“Mobilisasi kepala daerah akan dikerjakan dengan masif serta terbuka. Bahkan juga kepala daerah dari partai lawan,” kata Mahfudz, waktu dihubungi, Kamis 20 September 2018.

Kejadian akhir-akhir ini yang muncul, ialah ketetapan berani dari beberapa kepala daerah yang datang dari partai yang tidak mensupport Jokowi, tapi dengan terbuka berlaku berlainan dengan partainya serta mensupport pasangan calon patahana itu.

Bekas ketua Komisi I DPR itu menilainya, sekurang-kurangnya ada dua pertanda yang membuat kepala daerah itu berani berseberangan dengan sikap partainya.

“Bila ada kepala daerah mensupport paslon (pasangan calon) dari lawan partainya, ini pertanda satu dari dua perihal. Kecanggihan lawan, atau kekurangan kawan,” tuturnya.

Paling baru, Bupati Pesisir Selatan Sumatera Barat yang sekaligus juga Ketua DPD PAN, Hendrajoni, terang-terangan mensupport Jokowi-Ma’ruf. DPP tengah menanti argumen Hendrajoni, hingga akan memutus berlaku berseberangan dengan partainya yang mengangkat Prabowo-Sandiaga.