Kirin 980 Disebut Lebih Tangguh Ketimbang Snapdragon 845
Bulatin.com – Huawei dalam arena IFA di Berlin, Jerman, mengenalkan SoC chipset Kirin 980 di akhir Agustus kemarin. Ini ialah chipset yang mengintegrasikan dual NPU (Neural-network Processing Unit), hingga kerjanya semakin lebih pintar. Chipset ini diklaim unggul dari Snapdragon 845.
Kirin 980 ialah SoC chipset pertama dalam dunia yang dibikin dengan teknologi proses 7nm. Tehnologi ini memadatkan 6,9 miliar transistor, ke ukuran kurang dari 1 cm persegi. Chipset ini disebut-sebut membuahkan kapasitas yang mengagumkan, tetapi masih irit daya.
Product Marketing Huawei Piranti Indonesia, Advent Jose menyampaikan, ini ialah chipset sangat powerful serta efektif dengan kecerdasan yang tidak tertandingi, dan mempunyai konektivitas yang amat cepat.
“Ini ialah dari hasil penelitian bersama dengan saat 36 bulan. Menyertakan lebih dari 1000 ahli semikonduktor, design serta ahli proses,” katanya dalam acara bedah media di kantor Huawei, Jakarta, Jumat, 21 September 2018.
NPU pada chipset dipandang seperti ‘otak’ machine learning (mesin evaluasi) dari satu smartphone. Bila satu saja telah membuat kecerdasan yang lebih, maka semakin mengagumkan bila ditempatkan dual NPU.
“Dengan gabungan dua otak ini, potensi komputasi Artificial Intelligence (AI) di smartphone juga melambung tinggi. Makin banyak aplikasi AI yang di dukung, akan membuahkan smartphone yang lebih pintar lagi,” katanya.
Kirin 980 alami penambahan perform sebesar 20 % di banding generasi awal mulanya, Kirin 970. Kepadatan transistor memberi penghematan daya sampai 40 %.
Chipset ini dibuat dengan ARM Cortex-A76, dengan perform tinggi yang sampai 2.6 GHz. CPU Cortex-A76 tingkatkan perform single-core 75 % serta efisiensi daya 58 %. Dual NPU dapat mengetahui muka serta objek, pendeteksian objek, segmentasi gambar, translasi pandai, serta feature lain yang berbasiskan AI.
“Dalam eksperimen, chipset ini dapat mengetahui 4.500 gambar per menit, hingga kecepatan pengenalannya 120 % tambah tinggi dari Kirin 970, juga tambah lebih tinggi dibanding rata-rata industri,” katanya.
