oleh

Kisah Inspiratih Anak Down Syndrome Juarai Olimpiade Renang

Kisah Inspiratih Anak Down Syndrome Juarai Olimpiade Renang

Bulatin.com – Anak dengan kelainan down syndrome sering kali dianggap berbeda dari anak lainnya. Hingga tak sedikit orangtua yang stres dan berkecil hati menerima keadaan anak mereka. Padahal dengan pengasuhan yang tepat, anak down syndrome memiliki kesempatan yang sama untuk meraih peluang kesuksesan.

Stephanie Handojo, contohnya. Down syndrome yang ia alami bukan halangan untuk menjadi juara renang di ajang Special Olympics World Summer Games di Athena, Yunani, pada tahun 2011. Kala itu, Stephanie berhasil menyabet medali emas.

Maria Yustina Tjandrasari, ibu Stephanie, menceritakan kisah putrinya melawan belenggu down syndrome, hingga sehebat sekarang. Ditemui usai acara peringatan Hari Down Syndrome Dunia (HDSD) di Car Free Day Sudirman, Jakarta Pusat, 25 Maret 2018, Maria menuturkan:

“Saya enggak kepikiran nanti jadi apa, tapi yang penting supaya motoriknya bagus. Anak seperti itu harus diarahkan, dia enggak tahu apa yang dilakukan, dia lahir dengan keterbatasan, jadi gimana kita menggali potensi supaya dia berharga, bermanfaat. Saya melihat kira-kira apa, kalau akademik, dia terbatas.”

Karena itu, Maria sejak awal sudah mengenalkan beberapa kegiatan yang bisa merangsang motorik Stephanie. Mulai dari renang, hingga piano. Perjuangan Maria tak percuma, nyatanya Fani, panggilan akrab Stephanie, tak hanya menjuarai olimpiade di Athena, dia juga berhasil terpilih sebagai duta penyampai pesan inklusi, International Global Messenger, mengalahkan anak dari 180 negara. Saat ini, Fani juga tengah menekuni hobi lainnya, bowling.

Maria sebagai orangtua dari anak down syndrome lantas berpesan pada orangtua lain yang mengalami hal serupa seperti dirinya. Intinya adalah menerima kondisi anak, dan tetap semangat demi masa depan anak.

“Yang utama itu memang kita bisa terima, mau enggak mau harus terima, karena anak anugerah Tuhan itu paling utama dan kita harus semangat,” ujar Maria menambahkan.

Yang tak kalah penting dalam pengasuhan anak down syndrome, orangtua harus kuat, supaya dapat mendampingi anak meraih kemandirian, serta mengembangkan bakat yang menjadi modal penting bagi masa depannya.

“Karena anak ini sangat perlu pendampingan. Kalau kita down, kasihan anaknya, upayakan supaya dia mandiri selama kita ada, memberikan support untuk anak, dicari bakat-bakat apa yang bisa dikembangkan, karena kalau dia punya (prestasi), di sekolah umum tidak di-bully. Kasih semangat jangan patah semangat, ibu adalah guru terbaik untuk anaknya.”