oleh

Mahasiswa ITS Ciptakan Baterai Gel Dari Tomat

Mahasiswa ITS Ciptakan Baterai Gel Dari Tomat

Bulatin.com – Tiga mahasiswa Departemen Kimia Institu t Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yakni Febrilia Agar Pramesti, Abduh Muharram Chairacita, dan Putri Augista Nur Azizah menciptakan baterai gel memanfaatkan sari buah tomat jadi pengganti zat kimia berbahaya pada baterai.

Dilansir dari Antara, Minggu (8/7), pengarah karya inovasi tersebut , Randy Yusuf Kurniawan, mengatakan dalam komposisinya, baterei memiliki elektrolit (zat kimia) yang berbahaya bagi lingkungan, seperti lithium dan timbal. Terutama, jika zat tersebut bereaksi akan menyebabkan ledakan dan keracunan pada tubuh.

” Buah tomat berasa asam tersebut diukur keasamannya melalu i kadar vitamin C dan menghasilkan 10-40 miligram vitamin C per 100 gram tomat. Tomat yang menjadi bahan uji yaitu tomat mentah sampai masak dengan mengambil sari tomat terlebih dahulu dengan cara dijus lalu diuji, ” tuturnya.

Dia menuturkan, asam sebagai sumber proton, saat bereaksi dengan elektroda menghasilkan elektron yang mengalir ke sirkuit luar sehingga terjadi aliran listrik.

” Akan tetapi, sari tomat tersebut masih berbentuk cairan, di mana elektrolit yang berupa cairan membuahkan tegangan listrik yang kecil, ” katanya.

Akhirnya sebelum dirangkai menjadi baterai, sari tomat ditambahkan biopolimer berupa agarose untuk menjadi elektrolit berupa gel. Penambahan agarose dapat meningkatkan densitas atau kerapatan elektrolit.

” Rapatnya elektrolit membuat nilai tegangan listik menjadi tinggi, ” tutur mahasiswa pascasarjana ITS asal Surabaya itu .

Sementara itu , ketua tim kelompok itu , Febrilia Supaya Pramesti mengatakan tegangan listrik yang dihasilkan dan diperoleh yakni 1 volt dengan memberi perlakuan melalu i perbandingan volume sari tomat dan agarose encer sebesar 1 : 2. Sedan gkan untuk agarose encer sendiri dibuat dengan melarutkan biopolimer agarose ke dalam air dengan perbandingan volume 1 : 3.

” Nilai tegangan 1 volt yang dibuat itu hanya dalam skala kecil. Bisa jadi bila dilakukan scale up atau pembesaran skala volume, tegangan listrik pada baterai gel ini akan semakin besar, ” tuturnya.

Baterai gel dari buah tomat ini juga dini lai tim dapat menghasilkan tegangan dan arus yang sangatlah stabil. ” Kami menjalankan baterai selama 30 menit, tegangannya menjadi 0, 985 volt, hanya selisih 0, 015 volt saja, selisih ini sangatlah sulit diperoleh pada penelitian baterai umumnya, ” tutur Febri.

Melalu i inovasi ini pun, tim berharap baterai gel dari buah tomat ini dapat digunakan oleh masyarakat sebagai baterai yang ramah lingkungan, serta mampu mengantarkan timnya untuk lolos bertarung di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 yang akan diselenggarakan bulan Agustus yang akan datang di Yogyakarta.