Manajemen Apartemen Kalibata City Tegaskan Tak Terlibat Dalam Prostitusi
Bulatin.com – Pihak Manajemen Kalibata City mulai bicara masalah pengungkapan kepolisian adan ya masalah prostitu si di apartemennya. General Manager Kalibata City Ishak Lopung menyesalkan insiden itu . Walau sebenarnya, manajemen mengklaim jika mereka telah bekerja bersama dengan kepolisian untuk memberantas beberapa pelaku kejahatan.
” Kami seringkali berkomunikasi dengan pihak Polda. Kami jumpai pak Nico (Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta) masalah bagaimana memberantas permasalahan ini . Itu pada 30 Juli tempo hari kami panggil polisi Polda untuk pengaturan untuk membicarakan masalah pemberantasan prostitu si, ” kata Ishak saat di konfirmasi di Jakarta, Kamis (9/8).
Dia mengutarakan, pihaknya telah memberi data-data seperti broker termasuk juga, tanda-tanda pelaku sampai dikerjakan penangkapan pada 2 Agustus lalu . Bahkan juga, saat penangkapan dirinya turut serta ada.
Dalam masalah ini , Ishak menyanggah ada keterlibatan pihak manajemen dalam masalah ini . Menurut dia, itu adalah agen dan tidal ada keterhubungan orang dalam.
” Bukan orang dalam. Itu broker ya. Agen property, itu bukan orang dalam. Kami pihak pengelola tidak sempat dalam soal sewa menyewa. Kami cuma mengurus sisi bersamanya. Kami akan chek ya. Ini masih dalam proses penyelidikan orang yang ikut serta. Biarlah ini masalah kepolisian, ” tegasnya.
Menurut dia, manajemen telah mengimbau beberapa agen property untuk tidak menyewakan ruangannya untuk kebutuhan usaha ingin juga prostitu si. Karena, beberapa pelaku yang diamankan Subdit Renakta Polda Metro Jaya adalah agen property.
” Kami mohon mereka janganlah lakukan sewa menyewa harian. Kami telah berikan juga melalui banner. Jadi ada door to door. Jika ada tempat tinggal yang dibiarkan beberapa tenant, langsung kami tulis, mereka tinggalkan berapakah hari, kami mohon supaya semua keluar, ” tuturnya.
Ishak menuturkan, Apartemen Kalibata City memiliki 18 Tower yang terdiri 13. 580 unit.
” Ada lima tower, tetapi itu enam unit saja dari 13 ribu, jadi bukan satu tower semua begitu (prostitu si). Cuma enam unit yang diindikasikan jadi terduga, ” tegasnya kembali.
Selanjutnya tentang pengakuan KPAI yang dilarang untuk lakukan peninjauan. Ishak menyatakan bila manajemen selalu terbuka pada siapa juga yang ingin kemauan baik memberantas adan ya pendapat pelanggaran hukum, baik yang dikerjakan oleh KPAI sampai kepolisian.
” Saya duga tidak ada ya informasi itu (larangan). Kami tidak pernah ada informasi. Jika dia ingin, semestinya dia ke badan pengelola, bukan langsung, ” tuturnya.
Akan tetapi, lanjut Ishak, ia menilainya siapa saja memang tidak dapat asal-asalan masuk ke apartemen. Karena, ada akses spesial berbentuk kartu yang cuma dipunyai oleh pengelola dan pemilik.
” Siapa saja yang naik ke atas, ingin naik ke lobi unit, mesti gunakan akses kartu. Tidak dapat naik ke lantai atas jika tidak miliki akses. Jadi bukan kita menghalangi, tapi yang saya tau jika ada instansi seperti KPAI, kami selalu welcome kok, ” pungkas Ishak.