Menurut Mahfud Pemilu 1999 Jauh Lebih Panas Dibandingkan 2019
Bulatin.com – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memandang naiknya suhu politik mendekati Pemilu 2019 menjadi satu perihal yang lumrah. Mahfud menyebutkan masyarakat tidak butuh cemas dengan naiknya suhu politik yang berlangsung belakangan ini.
Mahfud meramalkan pesta demokrasi yaitu Pemilihan presiden dan Pileg akan berjalan baik.
“Demokrasi panas, sesudah perhitungan tenang. Orang Indonesia janganlah cemas. Pemilihan presiden, Pileg akan berjalan baik-baik saja,” tutur Mahfud selesai berjumpa dengan pengasuh Pondok pesantren Al-Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair di Hotel Royal Ambarukmo, Sleman, Minggu (2/11) malam.
Mahfud mengutarakan Pemilihan presiden 2019 tidak lebih panas dari penyelenggaraan Pemilu 1999. Dimana saat itu ada dua grup yang sama-sama ancam untuk mengepung ibu kota.
“Jika bicara panas, lebih panas saat Pemilu 1999. Waktu itu grup bendera hijau dan merah, saling ancam mengepung Jakarta. Begitu MPR pilih Gus Dur semua tuntas,” tutur Mahfud.
Pria kelahiran Madura ini menguraikan bila Pemilihan presiden 2019 diyakininya tidak alan sepanas Pemilihan presiden tahun 2014 yang lalu. Dimana saat itu persaingan pada Prabowo dan Jokowi diawali. Waktu itu, Mahfud menyebutkan berlangsung pemisahan umat dalam Pemilihan presiden itu.
“2014 ikut panas, Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Bukan main pemisahan umatnya. Begitu tuntas ya tuntas. Saat ini berasa panas, tapi tidak lebih panas. 17 April sore saya duga telah mulai surut, mari kita bangun optimisme,” tutup Mahfud.