oleh

PM India Singgung Bahasa Sansekerta Di Indonesia

PM India Singgung Bahasa Sansekerta Di Indonesia

Bulatin.com – Setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri India Narendra Modi langsung segera menemui Komunitas India di Jakarta. Ratusan orang tampak hadir memenuhi ballroom Jakarta Convention Center (JCC) sejak siang hari, Rabu (30/5), menunggu kehadiran perdana menteri mereka yang berkunjung ke Jakarta.

Ini adalah lawatan pertamanya ke Indonesia. Ia berencana akan berada di Indonesia selama tiga hari, kemudian melanjutkan ke Singapura dan Malaysia.

Di hadapan warganya di Jakarta, Modi menyapa, “Halo apa kabar semua? Saya senang ada sini,” ujarnya dalam bahasa Indonesia.
Setelah itu Modi membuka pidatonya dengan mengucapkan rasa terima kasih kepada warga India di Indonesia yang sudah menjaga nama baik negara. Serta ikut berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia.
“Saya sangat senang dan bangga kepada kalian yang menjaga, bekerja keras dan aktif untuk memberikan dampak positif tetapi juga turut membangun di Indonesia,” ujarnya, yang disambut ratusan tepuk tangan.

Ia juga menyinggung beberapa kesamaan antara budaya Indonesia dan India, yakni sansekerta. Juga cara pengucapan sejumlah kata yakni bahasa serta rupiah yang mirip pengucapannya dengan rupee.

“Indonesia dan India, tidak hanya pengucapan nama saja yang hampir sama akan tetapi juga budaya serta sistem demokrasi yang saling menyambungkan kita dengan yang lainnya, ” ujar Modi.

Modi mengatakan Indonesia bukanlah negara yang asing baginya. Sudah sejak lama bahkan ratusan tahun yang lalu, kedua negara sudah saling berinteraksi.

“Di antara kalian mungkin sudah ada yang empat atau lima generasi di sini, yang saat ini bekerja sebagai pedagang, guru. Berganti kewarganegaraan akan tetapi saya yakin leluhur dan adat istiadat masih melekat di dalam jiwa”, kata dia.

Terakhir, Modi sempat menyinggung soal penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang yang dilaksanakan pada Agustus mendatang, dan berharap India bisa menjuarai ajang olahraga yang digelar empat tahun sekali tersebut.