oleh

PVMBG Menyatakan Pengaruh Letusan Anak Krakatau Kepada Tsunami Relatif Kecil

PVMBG Menyatakan Pengaruh Letusan Anak Krakatau Kepada Tsunami Relatif Kecil

Bulatin.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG menyatakan jika potensi tsunami yang
ditimbulkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda saat ini relatif kecil.

Menurut PVMBG, sesuai dengan pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental per 28
Desember 2018, letusan Gunung Anak Krakatau berbentuk impulsif, yakni sesaat setelah meletus
tidak tampak lagi asap yang keluar dari kawah.

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Esdm.go.id, pada
Sabtu, 29 Desember 2018, letusan itu terkategori surtseyan. Letusan jenis itu karena terjadi
di permukaan air laut.

Akan tetapi, PVMBG memperingatkan, potensi bahaya dari aktivitas letusan Anak Krakatau dengan
kondisi saat ini yang sangat memungkinkan ialah letusan-letusan surtseyan itu.

“Meskipun dapat banyak menghasilkan abu, tetapi tidak akan jadi pemicu tsunami,” catat PVMBG.
“Potensi bahaya lontaran material lava pijar masih ada. Dengan jumlah volume yang tersisa
tidak terlalu besar, jadi potensi terjadinya tsunami relatif kecil, kecuali ada reaktivasi
struktur patahan/sesar yang ada di Selat Sunda.”

Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap Level III (Siaga), sesuai penilaian dan
analisis data visual maupun instrumental per 28 Desember. PVMBG menyarankan masyarakat tidak
mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km. dari kawah dan menyiapkan masker untuk
mengantisipasi bila terjadi hujan abu.

Masyarakat di wilayah pantai Banten dan Lampung disarankan tetap tenang dan tidak mudah
memercayai desas-desus mengenai erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.
Ikut dapat berkegiatan seperti biasa dengan selalu ikuti arahan BPBD setempat.