Resiko Pubertas Dini yang Sebaiknya Orang Tua Ketahui
Bulatin.com – Studi terbaru menemukan, bahwa anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, berisiko tinggi terhadap peningkatan pemakaian alkohol dan obat terlarang. Studi ini membandingkan antara anak laki-laki yang pubertas dini dengan anak laki-laki pubertasnya lebih lama.
Dari informasi di laman The Health Site, peneliti dari Purdue University menemukan, aktivitas testosteron di otak berkaitan dengan peningkatan risiko pemakaian alkohol dan obat terlarang. Aktivitas testosteron tersebut dikaitkan dengan kematangan anak laki-laki saat pubertas datang.
Para peneliti itu melakukan survei pada anak laki-laki 11 tahun yang sudah mulai pubertas. Selanjutnya, peneliti memantau pemakaian obat terlarang sejak usia 16 hingga 30 tahun.
Hasilnya, kadar testosteron berubah dan peningkatannya semakin tinggi saat pubertas berlangsung. Mereka yang pubertas dini tersebut, ditemukan lebih banyak mengonsumsi obat terlarang akibat perubahan sikap yang dipengaruhi hormon.
Dosis awal pada testosteron meningkatkan perkembangan otak di beberapa area yang terlalu dini, yang berkaitan dengan caranya mengambil keputusan dan mengontrol saraf otak. Ketidakseimbangan ini memberi risiko konsumsi alkohol dan obat terlarang terlalu dini.
Penemuan hasil studi ini memicu para peneliti mencari cara mencegah dan strategi untuk menjaga sikap anak laki-laki dalam menghindari konsumsi alkohol dan obat terlarang sebelum waktunya.
“Semakin muda Anda mencoba alkohol atau obat terlarang, semakin tinggi risiko ketergantungannya. Cara terbaik mencegahnya adalah dengan menghindari konsumsinya sejak dini,” ujar asisten profesor, Kristine Marceau.
Umumnya, pubertas anak laki-laki dimulai di usia 10 sampai 14 tahun, dengan ditandai organ seksual yang berubah, otot tubuh lebih mengembang, dan suara yang lebih berat dan dalam.