oleh

Reuni Aksi 212 Mengundang Sejumlah Ulama sampai Ketua DPR MPR

Reuni Aksi 212 Mengundang Sejumlah Ulama sampai Ketua DPR MPR

Bulatin.com Ketua Persaudaraan Alumni 212 sekaligus juga penanggung jawab kegiatan reuni 212, Slamet
Maarif, mengatakan acara yang diselenggarakan pada Minggu, 2 Desember di Monas itu terbuka
untuk umum. Sedikitnya undangan tertulis sudah dikirimkan pada 250 ulama dan Ketua DPR dan
MPR.

Slamet memang tidak menyebutkan detail nama dari Ketua DPR, Wakil Ketua DPR dan Ketua serta
Wakil Ketua MPR yang diundangnya itu.

“Untuk undangan tertulis kita kirim kurang lebih 250 tokoh ulama yang kita beri undangan
tertulis, termasuk juga pimpinan DPR serta MPR, kita tidak memandang partai apa pun,” tutur
Slamet dalam diskusi Masalah Radio Trijaya di Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Desember 2018.

Slamet mengatakan, reuni 212 terbuka untuk umum untuk siapa pun yang akan datang, termasuk
juga capres. Bahkan juga pengumuman acara di buka untuk umum pun telah disebarkan lewat stiker
dan meme sudah dibuat panitia.

Terbuka untuk umum itu ialah reuni tidak hanya diperuntukkan pada peserta aksi 212 yang
berlangsung pada 2017. Tidak menutup kemungkinan bila ada masyarakat yang tidak pernah ikut
acara itu tetapi berkeinginan yang sama dengan gerakan 212 dan ingin datang.

“Walaupun 212 di 2016 tidak datang tetapi memiliki spirit yang sama, betul ikhlas, berjuang,
tegakkan keadilan, kita persilakan datang. Terbuka untuk umum, dari pengamen sampai capres,”
tuturnya.

Slamet juga mengatakan telekonferensi dari beberapa negara akan dilakukan saat reuni iti. Ia
pun menyebutkan telekonferensi akan dilakukan dari Asia, Eropa, Amerika dan sudah terdapat
massa yang datang dari Jerman dan tiba di Jakarta.

Menurut Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, reuni itu murni sebagai ajang
bersilahturahmi. Ia membantah ada agenda lain. “Tidak perlu dianggap sebagai acara yang
menakutkan kecuali baper, acara ini acara persatuan umat Islam,” katanya.

Yusuf berharap agar reuni ini tidak hanya berlangsung satu kali saja tetapi dapat terus
terjadi setiap tahun. “Yang kita tuntut pada yang datang supaya damai, sejuk,” tuturnya.