oleh

Roger Schmidt Tak Ambil Pusing Kepindahan Gelandang Benfica Enzo Fernandez ke Chelsea

Manajer Benfica, Roger Schmidt baru-baru ini mengomentari kepindahan Enzo Fernandez ke Chelsea. Ia menyebut bahwa ia tidak mau ambil pusing dengan kepergian sang gelandang.

Sejak bursa transfer musim dingin dibuka, Chelsea memang digosipkan ingin merekrut Fernandez. Namun rumor ini sempat menguap karena Chelsea ogah membayar 120 juta Euro ke Benfica.

Beberapa hari sebelum bursa transfer musim dingin ditutup, Chelsea kembali mengejar Fernandez. Meski berjalan alot, di detik-detik terakhir The Blues berhasil mengunci transfer Fernandez dengan mahar transfer 120 juta Euro.

Ketika dimintai tanggapan mengenai kepergian sang gelandang, begini komentar Schmidt. “Kehilangan pemain bagus di bursa transfer musim dingin itu adalah situasi yang sulit bagi kami,” buka Schmidt kepada Goal International.

Schmidt mengaku tidak mau ambil pusing dengan kepergian Fernandez. Ia menyebut bahwa jika Fernandez sudah tidak punya hati bermain di Benfica, maka timnya tidka bisa berbuat apa-apa.

“Benfica jauh lebih besar daripada satu orang pemain saja. Kami membutuhkan pemain yang bahagia bermain untuk Benfica dan bergairah untuk bermain di tim ini,” sambung Schmidt.

“Jika ada pemain yang memutuskan pergi dan ada klub yang mau membayar klausul rilisnya, maka kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kami menerima tawaran itu dan menatap ke depan.”

Schmidt juga menegaskan timnya tidak akan merindukan Fernandez. Ia menyebut timnya tetap bisa bermain dengan baik tanpa kehadiran pemain timnas Argentina tersebut.

“Kami telah membuktikan bahwa kami bisa bermain dengan baik tanpa kehadirannya,” sambung Schmidt usai Benfica melibas Arouca dengan skor 3-0.

“Para pemain kami semuanya fokus untuk meraih sebanyak mungkin poin. Kami memiliki tujuan untuk menjadi juara dan kami ingin meraih tujuan tersebut,” ia menandaskan.

Transfer Fernandez ke Chelsea ini memecahkan sejumlah rekor transfer.

Salah satunya ia menjadi pemain termahal yang pernah dibeli klub Inggris sepanjang masa.