Seorang Begal Ditembak Mati Karena Melawan Saat Ditangkap
Bulatin.com – Satu lagi terduga begal sadis di Medan ditembak mati. Polisi sangat terpaksa melumpuhkan dengan tim ah panas karena terduga coba menyerang petugas saat penangkapan.
Berdasar pada info dikumpulkan, terduga yang ditembak mati yaitu Afandri Simangunsong alias Bangun (37), masyarakat Jalan Rawa Cangkuk Gang Arab, Medan . Dia disergap saat melarikan diri mengarah Sungai Betim us, sekitar Jalan Perdan a Medan , dini hari barusan sekitar 00. 30 Wib.
” (Terduga) bersembunyi dalam gelap berupaya menantang petugas dengan sebilah golok. Team lakukan tembakan tegas dan terarah dengan menembak paha dan dada samping kiri terduga, dan terduga langsung meninggal ditempat, ” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira, Rabu (8/8).
Afandri diduga menjadi salah seorang pelaku tindakan begal pada Yunita di Jalan Mabar, Medan pada Rabu (13/12/2017) sekitar pukul 05. 30 Wib. Sepeda motor Honda Beat punya wanita itu dirampas 4 pria.
” Terduga merupakan sisi dari jaringan pelaku begal sadis yang berhasil disibak Polrestabes Medan pada Desember 2017 yang lalu, ” jelas Putu.
Dalam perampokan sadis itu , korban ditarik dari sepeda motor. Wanita itu bahkan juga diseret sampai beberapa mtr..
Sesudah peristiwa dilaporkan, polisi langsung lakukan penyelidikan. tim kombinasi mengidentifikasi pelaku kejahatan itu adalah Raja Amin Siregar alias Raja (33) Cs. Jumat (29/12/2017) sekitar pukul 01. 30 Wib, tim mendapatkan info jika beberapa pelaku sedan g ada di Jl. Beringin Pasar VII Tembung.
Raja dan seorang pelaku yang lain, M Ridho Padan g alias Rido (24), diamankan di tempat itu . Kedua-duanya mengakui lakukan perampokan itu bersama dengan Afandri dan Nanda (DPO).
Waktu peningkatan, Raja dilaporkan menyerang petugas. Dia ditembak dan meninggal. Sesaat Ridho yang dijelaskan berupaya lari juga ditembak. Ke-2 kakinya diterjang peluru polisi.
Pada 22 Februari 2018, tim kombinasi mendapatkan info jika Afandri tengah ada di tempat tinggalnya. Akan tetapi saat disergap dia berhasil melarikan diri dari atap tempat tinggalnya lalu menyeberang ke gedung sekolah. Belakan gan dia diberitakan melarikan diri ke Pekanbaru, Riau, kata Putu.
Senin (6/8), petugas mendapatkan info jika Afandri ada di Medan . Team lakukan penyelidikan di sekitar tempat tinggalnya, akan tetapi dia tidak tampak.
Rabu (8/8) sekitar pukul 00. 30 Wib, Afandri melintas di Jalan S Parman, Medan mengendarai sepeda motor Honda Revo. Team lakukan pengejaran, sedan gkan terduga berupaya melarikan diri.
Putu menyatakan , terduga kabur mengarah Jalan Perdan a dan mendekati jembatan. Sepeda motor yang digunakan terduga terjatuh. Terduga tampak melarikan diri turun mengarah Sungai Betim us Jalan Perdan a. Dia bersembunyi dalam gelap dan berupaya menantang petugas dengan sebilah golok, sehingga petugas menembaknya. Pria itu meninggal ditempat.
” Terduga sudah dibawa ke RS Bhayang kara Polda Sumut untuk dikerjakan diautopsi, ” jelas Putu.
Berdasar pada info Ridho, dalam grup pelaku kejahatan ini , Raja yang memastikan tujuan. Mereka sempat lakukan tindakan perampokan lainnya di beberapa tempat di Kota Medan , seperti di Jalan Selam IV, Jalan STM, Jalan Brigjen Katamso Medan , Jalan Sisingamangaraja dekat Makam Pahlawan, Jalan Pukat Banting, Jalan Pukat atau Selam, Jalan Jermal XV, Jalan Asia Simpang Jalan Amplas, Jalan Sumatera, Jalan HM Joni Medan , Jalan Sisingamangaraja atau Fly Over Amplas Medan , dan 7 kali di Jalan Lintas Tanjung Morawa-Medan , serta Jalan Irian Barat.
Masalah ini masih di kembangkan. Polisi juga masih mencari pelaku lainnya yang belumlah tertangkap.