oleh

Seperti Ini Ketatnya Peraturan Modifikasi di Negara Singapura

Seperti Ini Ketatnya Peraturan Modifikasi di Negara Singapura

Bulatin.com – Tiap-tiap negara mempunyai keunikan semasing dalam memodifikasi mobil. Pada dasarnya, untuk lokasi Asia, lebih menguasai berpedoman style Japanese Domestic Market (JDM), stance, street racing atau elegant.

Tetapi di Singapura begitu berlainan, lebih bila disandingkan dengan Indonesia. Karena style modifikasi mobil disana tidak sangat mencolok, imbas dari ketatnya ketentuan modifikasi yang di keluarkan pemerintah disana.

Sesaat di Indonesia, modifikasi tampak berlaku pada semuanya bidang, dari mulai eksterior, interior, kaki-kaki, hingga sampai mesin juga dimodif sekreatif mungkin saja sesuai dengan hasrat pemilik.

“Kami masih modifikasi, tetapi lebih mengarah perform, lebih cerdik utamanya supaya tidaklah terlalu jelas terlihat. Jadi modifikasinya lebih ke internal yang tidak ketahuan seperti mesin serta teknologi , ” tutur Jas Evaicez, car enthusiast asal Singapura.

Pria yang jadi juri di kontes modifikasi Indonesia Automodified (IAM) ini menyampaikan, industri kustom di Singapura juga tidak hidup. Karena cuma komponen aftermarket yang memiliki lisensi yang dipandang wajar untuk dipakai serta rata-rata pemasangannya bolt on atau plug and play.

“Kustom tidak dapat di Singapura, jadi lebih menggunakan komponen aftermarket yang sifatnya bolt on. Jadi mobil-mobil stance demikian ada sebetulnya, tetapi karena ada pembatasan serta pengawasan yang ketat yang berminat tidaklah terlalu banyak, ” katanya.

Menjadi contoh ganti knalpot. Dendanya dapat sampai Rp5, 27 juta. “Jika diamankan hingga sampai 3x dibawa ke pengadilan. Ingin ubah header atau sisi exhaust mana saja didenda, sepanjang mempunyai mobil bukan dipakai harian saja dipandang ilegal, ” katanya.

Akan tetapi bila knalpot aftermarket yang dipakai telah kantongi sertifikat dari otoritas angkutan darat Singapura, tidak permasalahan.

Walau demikian bukan bermakna brand besar dapat lolos, karena mesti lewat bagian tes ketat terlebih dulu. Berlainan dengan Indonesia yang bebas jual komponen aftermarket dari luar.

Jadi itu, dari bermacam style modifikasi yang kerap tampak di negara lain jarang didapati di Singapura. Karena anak-anak muda di negaranya memodifikasi mobil semakin banyak ke perform, dimana penampilan tidaklah terlalu menonjol, walau sebenarnya banyak yang dirubah.