oleh

Siapa Janis Kareem Aneira? Pemeran Anak Murad di Sinetron Preman Pensiun

profil dan biodata Janis Kareem Aneira, pemain sinetron Preman Pensiun.

Sosok Janis Kareem Aneira mulai dikenal setelah membintangi tokoh Aisyah, anak Kang Murad di sinetron Preman Pensiun 5.

Selain sukses menjadi pemain sinetron, Janis rupanya memiliki sumber uang lainnya, yakni bisnis kuliner.

Berikut ulasan selengkapnya.

Melansir dari Wikipedia, Janis Kareem Aneira lahir di Bandung, Jawa Barat pada 16 Januari 2003.

Janis Kareem menempuh pendidikan di SMA Negeri 22 Bandung.

Beberapa akun sosial media Jenis Kareem:

Instagram : @jenisaneira

YouTube : Janis Aneira Vlog

Janis Karem memulai kariernya dalam berakting dengan berperan sebagai Aisyah dalam sinetron Preman Pensiun 4 dan 5 yang tayang di RCTI.

Film Menara adalah salah satu judul film yang telah berhasil ia lakoni.

Namun siapa sangka bahwa sebetulnya Janis juga tidak hanya fokus kepada dunia peran.

Bisnis Kuliner

Janis mulai melebarkan sayap ke dunia bisnis, khususnya bidang kuliner.

Ia baru saja membuka sebuah kafe yang terletak di Jalan BKR No 38, Bandung, Jawa Barat.

Tak tanggung-tanggung, kafe ini ia kelola secara langsung dalam berbagai aspek bisnis.

“Tertarik aja pengen bisnis kuliner, karena itu seluruh operasionalnya saya kontrol langsung, mulai dari konsep hingga nama kafe-nya,” tutur Janis saat ditemui di Kafe Glasin Coffee miliknya di Jalan BKR 38, beberapa waktu lalu.

Dara cantik yang berperan sebagai putri Murad di Preman Pensiun, menyebutkan bahwa ketertarikannya dalam menggeluti bisnis kuliner adalah selain sebagai investasi jangka panjang juga sebagai hobi sebagai orang yang tak bisa lepas dari dunia kuliner.

Janis mengaku bahwa ia senang pergi ke berbagai tempat kuliner untuk menikmati berbagai sajian khas di tempat-tempat tersebut.

“Sekarang saya mencoba untuk membuka sendiri usaha bisnis kuliner ini,” ujarnya.

Terkait usaha kuliner yang baru dibuka pada 2 April 2021, Janis menyebutkan bahwa konsep usaha pun disesuaikan dengan ide dan gagasan yang lahir dari diri sendiri dimana konsep kafe yang diusungnya adalah bertemakan industrial yang relatif akrab dengan masyarakat Tanah Air, khusunya di Kota Bandung.

“Oleh karena itu harga-harga yang ditawarkan pun sangat bersaing dan tidak memberatkan kantong,” katanya.

Nama Glasin sendiri ia ambil secara tidak sengaja yang memang sangat identik dengan kopi.

Jika dipleesetkan, maknanya sendiri berarti ‘digelasin’l dimana kopi atau minuman biasanya disajikan di dalam gelas.

“Saya berharap mudah-mudahan dengan mengembangkan bakat dalam dunia bisnis, saya bisa lebih mengembangkan bakat dan kemampuan.

Termasuk kemampuan berinvestasi di masa depan, dan tentunya saya tetap berharap bisnis ini bisa terus berjalan sebagaimana keinginan saya terus menggeluti dunia peran dan sinema yang akan terus saya jalani,” katanya.