oleh

Terapi Berjalan di Atas Kerikil Dengan Kaki Telanjang Ternyata Berbahaya

Terapi Berjalan di Atas Kerikil Dengan Kaki Telanjang Ternyata Berbahaya

Bulatin.com – Berjalan tanpa alas kaki di atas batu kerikil selama ini dianggap membawa sejumlah manfaat bagi kesehatan. Praktik ini disebut-sebut bisa melancarkan peredaran darah yang bertumpu pada telapak kaki.

Mereka yang sepakat dengan metode ini juga menganggap bahwa praktik berjalan di atas batu kerikil memiliki manfaat serupa dengan akupuntur. Tapi benarkah anggapan tersebut?

Menurut Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat, Dr Manfaluthy Hakim, SpS(K), sejauh ini belum ada bukti medis maupun jurnal penelitian yang mendukung semua anggapan tersebut. Bahkan, ia menegaskan hal itu justru sangat berisiko.

“Jadi itu malah berisiko, malah kalau ada luka yang bertumpu secara berulang pada permukaan yang tajam, akhirnya mencederai struktur saraf kaki yang ada di dalam sendi kaki,” kata Manfaluthy saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa 31 Juli 2018.

Selain itu, berjalan di atas permukaan tajam tanpa alas kaki juga memberikan trauma mekanik bagi telapak kaki. Karena itu, dia tidak menyarankan untuk melakukannya.

“Memang kami tidak menyarankan berjalan di atas permukaan yang tajam, lebih baik di atas rumput, itu jauh lebih baik,” ujarnya.

Manfaluthy juga menyarankan untuk selalu memakai alas kaki di atas permukaan apapun, apalagi di permukaan yang tajam. Selain berisiko cedera, juga berbahaya bagi penderita diabetes yang mengalami kebas. Berjalan tanpa alas kaki dengan kaki yang kebas, membuat penderita diabetes tidak menyadari jika kakinya terluka.