Tips Melakukan Urban Farming di Rumah
Bulatin.com – Belakangan ini, model usaha urban farming makin popular di kelompok penduduk perkotaan. Nama ini digunakan untuk menuturkan pekerjaan bertani atau berkebun di masa moderen atau di kelompok masyarakat urban, yang mencakup pekerjaan budi daya tanaman, proses serta distribusi hasil panen pangan pada customer.
Produk yang dipanen dari urban farming umumnya beberapa produk pangan yang berkualitas tinggi, hingga dapat tembus pasar swalayan atau supermarket besar di semua Indonesia. Mengingat kualitas produknya bagus, jadi lumrah bila produk hasil panen dari urban farming dijual di harga yang tambah mahal.
Apa usaha ini menjanjikan? Tentunya. Lantas, bagaimanakah cara dapat memperoleh untung dari urban farming ini?, tersebut panduan sukses usaha perkebunan dari urban farming yang dapat Anda coba.
1. Kenali tanaman yang pas untuk urban farming
Tanaman hidroponik seperti cabai, tomat, seledri, bunga matahari, basil serta kale bisa berkembang biak lewat cara urban farming. Bila Anda kembali mencari inspirasi usaha yang pas digeluti di masa moderen, ini dapat dijadikan rujukan. Supaya hasil panen memuaskan, kerjakan lewat cara yang benar.
2. Tidak butuh luas, sediakan tempat walaupun sejengkal
Proses berkebun dengan urban farming ini begitu gampang. Diluar itu, ikut tidak dibutuhkan tempat yang luas untuk mengerjakannya. Maklum, bila susah dapat mempunyai tempat yang luas di lokasi perkotaan. Cukup hanya menyediakan tempat sebesar 10×10 meter, usaha ini bisa dilakukan.
3. Janganlah bingung, hasilnya begitu gampang kok!
Ya, janganlah bingung serta takut tidak berhasil. Proses berkebun dengan urban ini begitu gampang. Pupuk yang dibutuhkan untuk menyuburkan tanaman ikut tidak macam-macam.
Anda bisa manfaatkan kotoran hewan atau sampah-sampah rumah tangga organik keseharian. Sampah serta kotoran ini diendapkan selama kira-kira 3 minggu. Kemudian, disiram ke tanaman supaya tanaman bisa tumbuh dengan subur.
4. Selekasnya mulai, Modal yang Diperlukan Kecil lho!
Dengan sejengkal tempat di seputar rumah, lalu pupuk organic dari sampah rumah tangga keseharian yang dijadikan kompos, jadi tidak perlu cost bahal untuk mengawalinya. Bila dinominalkan, Anda cuma perlu seputar Rp1 juta saja untuk memulai usaha urban farming ini, termasuk juga penyediaan bibit tanamannya.
5. Janganlah lupa sediakan pembatas untuk tanaman
Sediakan satu pembatas dari kayu atau bahan yang lain jika Anda menanam beberapa macam tanaman. Ini akan mempermudah Anda untuk lakukan perawatan sama dengan keperluan tanaman itu.
Buat ruang urban farming ini dengan terbuka, hingga tanaman dapat mendapatkan sirkurasi hawa serta matahari dengan cukuplah.
6. Sediakan ikut tempat bebas air
Usaha urban farming bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca di rumah Anda. Bila Anda pilih menanam seperti kangkung, pok coy, kemangi serta tomat yang begitu pas ditanam di lokasi tropis, janganlah lupa menyediakan tempat yang terbebas dari air agar dapat tumbuh subur.
7. Menanam dengan vertikal
Tanaman apapun sebetulnya bisa tumbuh di manakah saja, termasuk juga di pot yang terbuat dari batako. Untuk cara penanaman yang sedikit berlainan, mengingat tempat yang digunakan begitu sempit, tanam tanaman hidroponik dengan vertikal mirip bentuk anak tangga. Akhirnya, jumlahnya tanaman yang sukses ditanam akan makin banyak.
8. Sediakan obat penghilang hama
Supaya tanaman hidroponik Anda tumbuh bagus tiada cacat di bagian daun, janganlah lupa untuk menyemprotkan obat penghilang hama dengan teratur. Untuk menjaga karakter organik tanaman, semprotkan penghilang hama memiliki bahan organik yang terbuat dari kombinasi bawang putih serta daun mint.
Bertani serta berkebun tidak mesti mempunyai tempat luas. Kreatiflah serta berkarya untuk membuahkan pundi-pundi rupiah hasil dari urban farming.
Ditambah lagi buat Anda yang suka bercocok tanam. Tinggal di daerah perkotaan sekarang bukan kembali masalah untuk mengalirkan hoby Anda, sekaligus juga menjadi entrepreneur sukses dari berkebun.