Pemprov Banten Resmi Naikkan Upah Minimum
Bulatin.com – Pemprov Banten mengambil keputusan kenaikan gaji minimal regional (UMR) sebesar 8,03 persen dari keinginan buruh sebesar 9,1 persen.
Kenaikan UMR di delapan kabupaten serta kota di Banten ini berdasar pada Ketetapan Gubernur Banten nomer 561/Kep.318-Huk/2018.
“Telah saya sinyal tangani tadi, serta banyaknya berlainan dari semasing kota serta kabupaten,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, waktu ditemui di Kota Serang, Rabu, 21 November 2018.
Bekas Wali Kota Tangerang dua periode itu mengatakan pemberlakuan kenaikan gaji mulai 1 Januari 2019. Hingga diharapkan beberapa karyawan tingkatkan kualitas tugasnya.
Wahidin menjelaskan, kenaikan gaji sebesar 8,03 persen itu berdasar pada Ketentuan Pemerintah (PP) Nomer 78 tahun 2015 mengenai Pengupahan.
Sama dengan PP itu, penetapannya melalui beberapa proses serta paling akhir dilakukan melalui rapat pleno penentuan UMK di Disnaker Provinsi Banten dengan Dewan Pengupahan, yang setelah itu membuahkan saran referensi, yang akan disampaikan pada gubernur supaya ditetapkan.
“Saya mengharap dengan ditetapkannya UMK itu, rekan-rekan buruh dapat menerimanya. Sebab besaran itu adalah ketetapan yang sudah diatur oleh pemerintah pusat,” terangnya.
Ketetapan Gubernur Banten berdasar pada referensi dari beberapa wali kota serta bupati dari delapan lokasi di Banten, yang berpatokan pada Undang-undang nomer 13 tahun 2013 mengenai Ketenagakerjaan, PP nomer 78 tahun 2015 mengenai pengupahan, Petunjuk Presiden nomer 9 tahun 2013 mengenai Kebijaksanaan Penentuan Gaji Minimal Dalam Rangka Kelangsungan Usaha serta Penambahan Pekerja, Permenaker Nomer 13 tahun 2012 mengenai Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak, serta ketentuan yang lain yang memberi dukungan.
Bila ada perusahaan yang terasa keberatan dengan kenaikan gaji itu, jadi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Propinsi Banten akan buka laporan yang akan berjalan semenjak 10 hari sebelum penentuan.
“Mengharap sangkanya rekan-rekan buruh dapat juga mengerti kondisi Banten dengan tingkat pengangguran yang tinggi, supaya entrepreneur ikut kerasan di Banten untuk selalu buka lapangan pekerjaan,” tuturnya.