Ajari Buah Hati Jaga Area Kewanitaan Sebelum Puber
Bulatin.com – Area kewanitaan merupakan bagian yang sangat sensitif. Karenanya, harus dirawat dengan cara yang tepat agar kebersihannya senantiasa terjaga.
Banyak anak perempuan yang ternyata masih belum memahami dengan baik bagaimana menjaga area kewanitaannya. Padahal, langkah yang dilakukan terbilang cukup mudah namun cenderung disepelekan.
Nah, sebagai orangtua, tugas kita untuk memberi pengarahan padanya. Biar bagaimana pun, organ kewanitaan juga memiliki nilai aset pada anak. Coba ajarkan beberapa hal ini.
1. Cara membasuh
Membasuh area kewanitaan usai buang air, harus dimulai dari arah depan ke belakang. Hal ini dilakukan agar bakteri yang ada di area belakang (bokong), tidak berpindah ke area kewanitaan.
“Sebelum anak menstruasi, pertama kali yang diajarkan yaitu cara cebok yang benar. Sambil dipraktikkan, dibilang arahkan untuk cebok dari depan ke belakang,” ujar Educator & Trainer Mundipharma Indonesia, dr. Mery Sulastri, beberapa waktu lalu.
2. Harus dikeringkan
Area kewanitaan harus dijaga tetap kering. Sebab, suasana yang lembap, membuat bakteri jahat dapat berkembang biak dengan mudah di area kewanitaan tersebut.
“Usai dibasuh, harus dikeringkan. Mengeringkannya dengan tisu yang satu kali pakai dan arahnya dari depan ke belakang juga. Kemudian, cuci tangan saat masuk dan keluar toilet,” jelasnya.
3. Cara ganti pembalut
Saat anak perempuan beranjak remaja dan mulai alami menstruasi pertama kali, segera ajarkan cara mengganti pembalut. Tak hanya itu, ajari juga kapan waktu yang tepat dalam mengganti pembalut dalam satu hari.
“Bilang ke anak, jangan ganti pembalut saat penuh saja. Tapi, setiap 4 sampai 6 jam sekali dalam sehari. Karena, kalau area kewanitaan dibiarkan lembap dan bertumpuk darah mens dalam waktu lama, membuat bakteri jahat jadi makin rentan menyerang,” kata Mery.
4. Memilih pakaian dalam
Pakaian dalam adalah satu hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan, namun cenderung disepelekan. Ajari anak untuk memilih pakaian dalam dengan bahan yang mampu menyerap keringat.
“Jangan pilih pakaian dalam berbahan nilon, karena dia tidak menyerap keringat sehingga risiko lembap makin tinggi. Jangan juga membedaki area kewanitaan karena berisiko menimbulkan jamur yang memicu gatal,” jelasnya.