oleh

BNI Dukung Kebijakan BI Soal Menahan Suku Bunga Acuan

BNI Dukung Kebijakan BI Soal Menahan Suku Bunga Acuan

Bulatin.com – Kebijaksanaan Bank Indonesia meredam suku bunga acuannya atau BI-7 day reverse repo rate pada Februari 2019 sebesar enam %, mendapatkan sambutan positif dari kelompok perbankan. Kebijaksanaan itu diprediksikan bisa memberi ruangan lebih luas buat perbankan untuk lakukan ekspansi credit.

Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto memandang, kebijaksanaan yang mulai ke arah pada pelonggaran suku bunga itu sudah bisa diperkirakan. Karena aspek ekonomi external tidak sedang bergairah, walau perekonomian domestik masih dalam trend pertumbuhannya.

“Ketetapan ini pasti positif, baik buat bidang perbankan ataupun bidang riil dalam melakukan kuartal I-2019 serta kuartal-kuartal selanjutnya. Perbankan masih akan ekspansi credit serta bidang riil akan ekspansi usaha di tahun politik yang prospektif serta melawan ini,” tutur ia seperti diambil dari info tertulisnya, Jumat 22 Februari 2019.

Selain trend perkembangan ekonomi domestik yang masih tetap lebih baik, desakan external akan berlangsung tahun ini. Ditegaskannya, neraca pembayaran Indonesia atau NPI lebih baik untuk meredam desakan bidang external itu.

“Dengan ditahannya BI rate, jadi capital inflow akan bertambah hingga dapat melakukan perbaikan NPI serta CAD (Current Akun Deficit) sekaligus juga masih dibawah tiga % dari PDB menjadi batas aman,” katanya.

Karena itu, katanya, perkembangan ekonomi domestik yang konstan di rata-rata 5,1 % serta keadaan perekonomian domestik yang masih tetap berkelanjutan positif, masih perlu stimulus untuk selalu terbangun searah dengan momen yang pas sekarang ini. Triknya, suku bunga kebijaksanaan tidak bisa naik alias ditahan.

“Kesimpulannya, gabungan aspek external yang berkurang dengan aspek domestik yang terkelola dengan baik memberi sentimen positif buat RDG BI meredam BI rate di level enam %,” katanya.