oleh

Cek Kembali Berita Yang Akan Di Share Ke Grup

Cek Kembali Berita Yang Akan Di Share Ke Grup

Bulatin.com Pemakaian media sosial mesti memprioritaskan klarifikasi serta cek kembali info yang didapat. Orang-tua serta guru menjadi garda terpenting buat anak atau siswa saat mereka masuk ke dunia digital.

“Kita menantang mesti dengan tradisi kita, tabayun atau klarifikasi, serta cross-check. Tetapi itu lama. Karena itu, kita tabayun dahulu. Kita coba mencari second opinion,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Imam Safe’i, di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.

Dia ikut memperingatkan jika mesti ada guideline atau tips untuk masuk ke dunia digital. Bukan sekedar untuk anak tetapi ikut orang-tua serta guru. Tips ini mempunyai nilai pandangan agama, kebudayaan, dan tradisi

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), M Farhan menyatakan, anak tidak dapat belajar dengan benar bila orang-tua serta guru ikut tidak pelajari hal sama.

“Tujuannya begini. Bagaimana kita dapat menginginkan anak kita dapat Think Before You Share, jika kita menjadi orang-tua serta guru ‘main nge-post aja’. Lantas waktu ditanya bisa dari tempat mana, jawabnya dari group samping. Ya, tidak demikian,” tegas Farhan.

Dalam dunia digital, dia meneruskan, anak-anak mesti diajarkan empati, berfikir serta share. Orang-tua serta guru mesti turut pelajari ikut nilai akuntabilitas satu info agar dapat bertanggung jawab sumber yang disebarluaskan.

Farhan ikut menuturkan program Think Before You Sharing kesempatan ini menggandeng Kementerian Agama menjadi bentuk sistem pendidikan di Indonesia. “Kami begitu cemas orang-orang membungkus semuanya dengan agama,” tuturnya.