oleh

Dedi Mulyadi Memperkenalkan Rumah Anti Banjir

Dedi Mulyadi Memperkenalkan Rumah Anti Banjir

Bulatin.com – Raut kegembiraan terlihat di wajah Hardiyono (56) dan Entin (52). Pasangan suami istri asal Kabupaten Bandung tersebut saat ini mempunyai rumah bebas banjir. Tempat tinggal tersebut berlokasi di Desa Dayeuh Kolot, Kecamatan Dayeuh Kolot, sebuah kawasan langganan banjir.

Awalnya, Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir di desa tersebut pada Bulan Mei kemarin. Dia menghadiri undangan salah seorang warga pegiat lingkungan di sepanjang bantaran Sungai Citarum.

Usai menanam pohon, mantan Bupati Purwakarta tersebut melihat sebuah rumah yang di huni 7 orang. Tidak hanya kumuh, rumah itu juga sering dilanda banjir karena berlokasi tepat di bibir terpanjang di Jawa Barat itu. Hardiyono dan Entin mengeluhkan kondisi rumah tersebut .
Waktu itu, Dedi Mulyadi mengajak warga sekitar untuk merobohkan rumah itu dan melakukan renovasi kembali. Desain rumah itu saat ini berubah menjadi rumah berjenis panggung dengan arsitektur ‘julang ngapak’.

” Selain Sungai Citarum ini kita tata nanti, rumah dengan desain seperti ini pun kita terapkan di seluruh bantaran sungai. Nanti terbentang dari Kabupaten Bandung sampai Bekasi. Saat banjir, masyarakat aman, ” kata Dedi, Selasa (5/6).

Bila kondisi banjir parah terjadi, Mantan Bupati Purwakarta tersebut juga memberi gagasan tentang jalur evakuasi. Secara teknis, gang di lokasi rawan banjir harus diperlebar agar memudahkan proses tersebut .
” Warga harus leluasa untuk keluar dari wilayah banjir. Karena itu, harus kita buat jalurnya, gang di wilayah ini harus lebar, ” katanya.

Terkait pembangunan satu rumah panggung, Dedi Mulyadi mengatakan biaya yang dibutuhkan sangat murah. Yaitu berkisar antara Rp 20 juta sampai Rp 30 juta saja.

Untuk biaya perbaikan rumah milik Hardiyono dan Entin juga berasal dari patungan warga dan sumbangan pribadi kolega Dedi Mulyadi.

” Jadi, kemarin itu saya ada ide, ini warga yang kerjakan. Kalau diperkirakan satu rumah itu dapat habis sekitar Rp 20 juta, ” katanya.

Selain murah, rumah panggung itu memiliki fungsi selain untuk hunian. Bagian bawah rumah tersebut dapat digunakan untuk ternak.

” Multi fungsi loh, kolong rumahnya kan bisa untuk ternak. Sehingga, kebutuhan daging masyarakat nanti gak usah ke pasar, tinggal potong saja, ” ucapnya.