Deep Intelligence Tangkis Serangan Hacker
Bulatin.com – Investasi di jalan keluar keamanan siber adalah perihal yang mutlak dilakukan di masa teknologi digital sekarang ini.
Menurut data dari Badan Siber serta Sandi Negara jika Indonesia menjadi salah satunya negara yang menjadi tujuan serangan siber di manakah terima 140 juta serangan, baik dari dalam ataupun luar negeri.
Di mata Senior Director Sophos for ASEAN and Korea, Summit Bansal, kejahatan di dunia siber semakin bertambah sebab jumlahnya keberhasilan yang mereka temukan dari jalan itu. Mengenai masalah yang sekarang ini tengah menjadi sorotan ialah dark web.
“Tidak hanya membuat program ilegal, mereka ikut teridentifikasi beli malware melalui dark situs. Terdapat beberapa langkah untuk memperoleh akses itu,” kata Bansal di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Sophos, perusahaan jalan keluar keamanan asal Inggris, mempunyai deep intelligence untuk pelajari bagaimana serangan itu dapat terjadi serta dapat memprediksi serangan apakah yang akan terjadi setelah itu.
Deep intelligence diketahui bisa berfikir seperti manusia hingga cukup dengan diberi sampel jadi skema akan belajar dengan sendirinya.
Perihal ini menjadi terpenting karena mesti ada langkah untuk hentikan serangan siber, baik yang akan maupun tengah terjadi.
“Kami barusan mengakuisisi Invincea, perusahaan pembuat artificial intelligence (AI) terbaik buat militer Amerika. Kita memakainya di tiap-tiap susunan keamanan yang kita menawarkan ke customer,” tegas dia.
Di kesempatan yang sama, Country Manager Sophos Indonesia, Djuniarto Lukman menjelaskan, mengingat Sophos sudah 33 tahun memiliki pengalaman di bagian siber, jadi mereka masukkan semua data ke machine learning hingga skema bisa pelajari bagaimana virus dapat terjadi.
“Kami bukan sekedar mempunyai deep intelligence. Produk kami mempunyai skema yang bisa lakukan hubungan dengan skema yang lain. Jadi software dengan automatis akan lakukan mitigasi,” kata Lukman.