oleh

Dieng Tengah Alami Fenomena Langka

Dieng Tengah Alami Fenomena Langka

Bulatin.com – Kejadian yang unik embun beku sedang berlangsung di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, Sabtu, 7 Juli 2018. Fenomena ini jadi daya tarik untuk wisatawan, tetapi jadi musuh untuk beberapa petani kentang.

Fenomena embun beku umumnya berlangsung ketika puncak musim kemarau. Tetapi tidak sehari-hari, embun beku nampak. Embun itu berlangsung saat keadaan dingin ada pada suhu dibawah 0 derajat selsius. Suhu dingin itu bikin embun beralih jadi butiran es yang mirip salju.

Di bagian lain , embun upas jadi musuh beberapa petani kentang di tempat itu. Karena, embun beku bikin tanaman kentang mereka mati. Mengenai tanaman wortel serta kubis tetap dapat bertahan.

Disebabkan suhu berlebihan yang diprediksikan berlangsung pada Juli sampai Agustus ini, bikin seputar 200 hektare tanaman kentang rusak.

Pada awal mulanya, mengedar berita suhu hawa dingin yang dirasa di banyak daerah di Indonesia, seperti Bandung, Sukabumi, Malang, serta Dieng waktu musim kemarau disebabkan fenomena Bumi ada di titik terjauhnya dengan Matahari atau Aphelion.

Tetapi hal semacam itu dibantah oleh Tubuh Meteorologi, Klimatologi serta Geofisika atau BMKG. Deputi Bagian Meteorologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo menyampaikan, penurunan suhu pada bulan ini dikarenakan oleh kandungan uap di atmosfer sedikit. Lokasi yang terdampak di Indonesia salah satunya Jawa, Bali, NTB, serta NTT.

” Hal semacam ini tampak dari tutupan awan yg tidak penting sepanjang sekian hari paling akhir. Dengan fisis, uap air serta air merupakan zat yang cukup efisien dalam menaruh daya panas, ” kata Mulyono, dalam keterangannya, Jumat, 6 Juli 2018.

Berdasar pada pengamatannya di semua lokasi Indonesia sepanjang 1 sampai 5 Juli 2018, suhu hawa kurang dari 15 derajat celcius terdaftar di banyak wilayah yang semuanya memanglah ada di dataran tinggi/kaki gunung.

Lokasi itu seperti Frans Sales Lega (NTT), Wamena (Papua), serta Tretes (Pasuruan), dimana suhu paling rendah terdaftar di Frans Sales Lega (NTT) dengan nilai 12 derajat Celcius pada Rabu, 4 Juli 2018.

Sesaat untuk lokasi lain di Indonesia selisih suhu paling rendah sepanjang awal Juli ini pada suhu paling rendah rata-rata sepanjang 30 hari paling akhir ini tak demikian besar.

” Maka, fenomena Aphelion tak punya pengaruh penting pada penurunan suhu di Indonesia. Kami mengharapkan orang-orang tak perlu cemas pada info jika penurunan suhu berlebihan disebabkan Aphelion, ” katanya.