Ini Alasan Menkeu Tidak Melakukan Revisi APBN 2018
Bulatin.com – Kementerian Keuangan memaparkan fakta tak perlu terdapatnya revisi APBN di tahun 2018, berdasar pada hasil pemantauan laporan s/d semester I di tahun ini.
Direktur Jenderal Biaya Kementerian Keuangan, Askolani menuturkan, hal tersebut dikerjakan sebab pihaknya memandang tidak memerlukan penambahan pagu biaya atau rekonsilasi biaya yang berarti, untuk dapat mengamankan APBN di tahun 2018.
“Ini dapat dibuktikan dari pemantauan pemerintah serta Menteri Keuangan, jika s/d sekarang ini, penerapan APBN 2018 tambah lebih baik dibanding tahun-tahun awal mulanya,” kata Askolani di lokasi Nusa Dua, Bali, Rabu 5 Desember 2018.
Askolani menuturkan, di satu bagian segi penerimaan negara begitu baik, dimana bidang perpajakan dapat tumbuh tambah tinggi. Selain itu, penerimaan negara bukan pajak ikut diuntungkan oleh harga minyak yang tinggi, serta disamping lain kecepatan dan penyerapan berbelanja ikut maksimal, dan tambah lebih baik dari tahun 2017 serta 2016.
“Dari dua formasi itu, ujungnya ialah defisit APBN 2018 ini kemungkinan semakin lebih kecil dibanding targetnya di APBN 2018,” kata Askolani.
Ia menuturkan, perihal ini mungkin jadi perolehan yang pertama-tama dikerjakan pemerintah, dimana pengendalian defisit APBN dapat dikerjakan walau tiada APBN-P. Ditambah lagi, defisit APBN diperkirakan malah akan tambah lebih kecil dari yang direncanakan di APBN 2018 yaitu sebesar 2,19 % dari PDB.
Askolani menuturkan, fakta dikerjakannya APBN-P oleh pemerintah umumnya sebab berdasar pada pemantauan dari laporan di semester I, contohnya ada peluang penerimaan pajak yang tidak maksimal.
Selain itu, ada pula peluang jika berbelanja mesti dikontrol, sebab punya potensi membuat defisit APBN kita akan alami penambahan dari tujuan APBN-nya, hingga pemerintah mesti lakukan rekonsilasi berbentuk APBN-P.
“Tetapi tahun ini terbalik, jika satu, penerimaannya begitu baik, baik dari bagian pajak ataupun nonpajak. Belanjanya ikut kami nilai cukuplah maksimal, serta ujungnya ialah jika defisit APBN kita peluang akan dibawah 2 % dari tujuan yang di APBN nya 2,19 %,” katanya.