Musisi Jerinx SID masih percaya bahwa virus corona merupakan bagian dari konspirasi global.
Hingga pernyatannya kerap menimbulkan kontroversi dan bersinggungan dengan beberapa pihak.
Kali ini, Jerinx justru tantang Cak Lontong.
Hal ini lantaran Jerinx tidak terima dengan pernyataan dari komedian Cak Lontong.
Jerinx awalnya berpendapat dalam akun Intagramnya terkait diundangnya sejumlah publik figur ke Istana Negara.
Para publik figur yang memiliki banyak follower di media sosial diminta untuk membantu mensosialisasikan protokol kesehatan dalam rangka menghambat laju penyebaran virus corona
Namun, Jerinx berpendapat bahwa jumlah follower tidak selalu menunjukkan kualitas intelektual seseorang
“Anyway, kekuatan para centang biru adalah PENGAKUAN dari IG serta JUMLAH followers, dan dua hal tersebut bukanlah indikator intelektualitas mereka. Bahkan seringkali kebalikannya; makin bodoh dan rela jadi kacung, makin suka membodohi, makin banyak pula followers nya,” tulis Jerinx dikutip Wartakotalive.com pada Jumat (17/7/2020).
Jerinx menambahkan, para selebritis, musisi dan influencer yang diundang ke istana akan memberikan serangan kepada orang-orang seperti dirinya.
“Setelah diundang menemui Presiden, mereka akan mulai menyerang secara halus orang/akun spt saya. Dan dari sekian banyak yg diundang, hanya SATU yg saya rasa layak saya ajak debat karena sisanya kacung semua (kecuali @duniamanji),” imbuhnya.
Jerinx pun menyoroti satu sosok yang membuatnya kesal, yakni Cak Lontong.
Menurut Jerinx, Cak Lontong telah melontarkan pernyataan bahwa orang yang percaya dengan teori konspirasi adalah orang bodoh.
Tidak terima dengan pernyataan itu, Jerinx memberikan tantangan terbuka kepada Cak Lontong untuk melakukan debat.
Dengan menyertakan tagar #CakLontongBadutWHO, Jerinx meminta Cak Lontong membuktikan omongannya di depan publik melalui debat secara langsung dengannya di Instagram.
“Lewat postingan ini saya RESMI menantang si centang biru @caklontong untuk debat LIVE IG. Anda bilang orang yg percaya konspirasi itu orang bodoh? AYO BUKTIKAN KECERDASAN ANDA DI DEPAN PUBLIK! Waktunya silakan anda yg tentukan.
Kawan, tolong tag akun @caklontong di kolom komen sebanyak mungkin ya. Terima kasih,” tandas Jerinx.
Jerinx yakin corona adalah persoalan bisnis
Jerinx SID sejak beberapa waktu lalu sudah mantap dengan keyakinannya tentang konspirasi global virus corona.
Keyakinan tersebut dikuatkan setelah ia melihat pemberitaan tentang Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hertarto yang akan menggandeng perusahaan asing dalam rangka pengadaan vaksin virus corona.
Di sisi lain, Jerinx makin tidak melihat peran menteri kesehatan yang hingga saat ini jarang muncul di tengah pemberitaan soal virus corona.
Melihat fakta yang terjadi saat ini, Jerinx berkeyakinan bahwa Covid-19 adalah soal bisnis, bukan kesehatan apalagi kemanusiaan.
“Makin jelas kan skema nya? Menteri Perekonomian kesayangan World Bank menggandeng mantan sales software komputer sibuk mengurus vaksin. Sementara Menteri Kesehatan dibungkam & mantan Menkes dipenjara,” tulis Jerinx di akun Instagramnya, dikutip Wartakotalive.com pada Selasa (23/6/2020).
“Coba gabungkan titik-titik tersebut. Hasilnya kamu akan tiba di kesimpulan: CV19 adalah tentang bisnis, BUKAN tentang kesehatan, apalagi kemanusiaan,” imbuh Jerinx dengan mengunggah foto bersama istrinya.
Jerinx pun melanjutkan kampanyenya agar tidak takut dengan virus corona.
“Pilihan ada di kita, mau niru cara seleb/musisi centang biru yg bermain aman, atau bersatu bersama orang-orang biasa yang tak bisa hidup dari makan tagar?” tanya jerinx.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto sebelumnya mengatakan, kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sangat besar yakni mencapai 347 juta ampul.
Jumlah tersebut atas dasar perhitungan pemerintah, yakni dari total 170 juta jiwa maka sedikitnya mendapatkan dua ampul.
Kendati demikian, kapasitas riset maupun produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri belum memadai.
Untuk itu, Menko Airlangga bilang, melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan, demikian dikutip dari Kontan.co.id.
Menko Airlangga menyebutkan alasan pemerintah menggandeng Korea Selatan karena total penduduknya lebih sedikit ketimbang Indonesia. Makanya, pemerintah tidak mengharapkan bantuan dari China maupun India yang notabene populasi penduduknya lebih banyak.
Sehingga harapannya, ketika vaksin Covid-19 ditemukan atas kerjasama Indonesia-Korea Selatan dapat dibagi rata.
“Mereka mempunyai kebutuhan sendiri seperti India atau China yang punya demand lebih dari 1 miliar, maka otomatis mereka akan mementingkan negaranya masing-masing,” kata Menko Airlangga dalam Webminar Internasional; Menavigasi New Normal, Selasa (9/6).
Di kesempatan lain, Airlangga menyebut, Indonesia akan menggandeng Cina untuk pengembangan virus corona.
Airlangga menyebut, pengembangan vaksin corona oleh Bio Farma turut menggandeng perusahaan China. Langkah strategis ini turut dibahas secara teknis di tingkat kementerian terkait melalui rapat virtual pada hari ini.
Mencakup Kementerian Keuangan, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi juga LIPI.
“Di mana untuk imunitas booster ini akan masuk ke tahapan uji klinis. Bahkan, tadi disampaikan untuk peralatan-peralatan seperti ventilator dan alat tes kita sudah bisa bikin sendiri,” tegas Menko Airlangga dalam webinar bersama Asosiasi Emiten Indonesia, Rabu (11/6).