oleh

Kepolisian Menjelaskan Mengapa Menembak Mati Belasan Begal

Kepolisian Menjelaskan Mengapa Menembak Mati Belasan Begal

Bulatin.com – Penembakan mati 11 pelaku kejahatan oleh Polda Metro Jaya memetik masukan. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menuturkan, penembakan mati itu dikerjakan karena pelaku melawan petugas.

” Saat diamankan anggota dia menyerah, ya kita tidak akan bertindak apa-apa. Tetapi saat dia melawan, ya kami mesti membela diri. Jadi bukan extrajudicial (killing). Ini dalam konteks di lapangan dia membawa senjata tajam serta lakukan perlawanan, ” kata Setyo, Jumat 20 Juli 2018.

Setyo pastikan penembakan itu tidak dikerjakan asal-asalan. Aksi tegas serta terarah dikerjakan polisi dengan diperkokoh tanda bukti.

” Saya berikan, karenanya ada tanda bukti yang dia bawa serta, dia membawa senjata atau membawa parang, ” tuturnya.

Dia menuturkan, aksi tegas serta terarah itu diijinkan untuk dikerjakan aparat kepolisian saat melakukan pekerjaan.

Tidak cuma itu, dalam tiap-tiap peristiwa pihak Profesi serta Pengamanan (Propam) akan lakukan pelajari. Bila nanti diketemukan ada kekeliruan prosedur maka dapat diolah dengan cara internal.

” Jadi semuanya yang dikerjakan rekan-rekan di lapangan itu kan mereka kerjakan laporan pada pimpinan. Propam lakukan audit apa yang dikerjakan ini sesuai prosedur. Saat telah dikerjakan sesuai dengan prosedur, tidak ada permasalahan. Tetapi jika tidak, ya kita proses, ” kata Setyo.

Awal mulanya, aksi tegas oleh Polda Metro Jaya yang menembak mati 11 pelaku kejahatan mendapat masukan dari beragam pihak.

Diantaranya dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) yang menilainya 11 orang itu wafat tanpa ada lewat proses peradilan.

” ICJR memohon supaya dikerjakan penyelidikan yang serius pada penembakan yang dikerjakan oleh aparat kepolisian yang mengakibatkan 11 orang wafat tanpa ada diadili lewat pengadilan, ” kata Direktur Eksekutif ICJR, Anggara dalam keterangannya.