oleh

Koalisi Prabowo Dikabarkan Goyah

Koalisi Prabowo Dikabarkan Goyah

Bulatin.com – Konsolidasi simpatisan Prabowo Subianto belumlah menjumpai titik jelas dalam menentikan profil cawapres. Sudah sempat muncul tiga nama, akan tetapi kesempatan ini makin bertambah dengan masuknya lagi nama Gubernur DKI Anies Baswedan.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, empat nama ini masih tetap dibicarakan oleh partai calon konsolidasi seperti PKS, PAN, serta Demokrat. Selain Anies, ada nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Ustaz Abdul Somad, serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

” Ya ada Pak Anies, ada seperti Pak Ustaz Salim, Ustaz Abdul Somad. Empat nama itu ya, ” kata Muzani di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis malam, 2 Agustus 2018.

Pengakuan Muzani ini berlainan dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Awal mulanya, ia menyebutkan nama pendamping Prabowo telah mengerucut jadi tiga nama. Akan tetapi, dari omongan Fadli, tidak ada nama Anies. Ia cuma menyebutkan AHY, ustaz Somad serta Salim Segaf.

Fadli menuturkan, jika PKS masih tetap ajukan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri. Untuk Demokrat masih tetap ingin kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono. Sesaat, PAN condong aktif menggerakkan ustaz Somad.

” Setahu saya tiga nama itu yang mengerucut serta jadi perbincangan didalam partai. Saat ini jadi tambah lebih mudahlah untuk akan memutus itu, ” katanya.

Salah seseorang sumber di internal konsolidasi menyampaikan, perbincangan masih tetap alot karena masih tetap jauh dari persetujuan masalah nama calon wakil presiden. Demokrat condong ngotot menggerakkan duet Prabowo-AHY. Akan tetapi, gabungan pasangan ini tidak di terima PKS serta PAN.

” Ya itu kenapa nama Anies masuk lagi. Ada yang dorong Anies lebih baik calon presiden saja. Ini masih tetap alot, ” kata sumber itu.

Pengamat politik Adi Prayitno menilainya, dari persiapan masalah calon wakil presiden, tim Prabowo ada banyak persepsi. Selain itu, referensi ijtima ulama masalah nama Salim Segaf serta ustaz Somad membuat bahasan jadi alot. Lalu, kepenting an Demokrat mengangkat AHY meningkatkan alot bahkan juga dapat buntu.

” Kalaupun tidak ada yang ngalah ya dapat buntu, retak. Bubar jalan. Harusnya semangat taklukkan Jokowi. Siapa saja calonnya mesti di dukung, ” papar Adi, Jumat, 3 Agustus 2018.

Menurutnya, lebih baik konsolidasi Prabowo satu nada dalam memberi pengakuan berkaitan calon wakil presiden. Karena, jika tiap-tiap partai bicara menimbulkan kehendak semasing karena itu tidak ada kesolidan dalam konsolidasi.

” Harus ada win-win solution. Yang penting semangatnya mesti sama mencari nama yang dapat dongkrak kepopuleran Prabowo, ” tutur Adi.