oleh

Kumis Pelatih Rusia Dianggap Bawa Keberuntungan

Kumis Pelatih Rusia Dianggap Bawa Keberuntungan

Bulatin.com – Rusia akhirnya mampu memuaskan hasrat fans terhadap prestasi di sepakbola. Setelah sempat mendapat kritik selama masa persiapan, kini Rusia dipuji atas penampilan eksplosifnya di Piala Dunia 2018.

Tak ada yang menyangka Rusia bisa tembus ke perempatfinal Piala Dunia 2018. Ditinjau dari segi materi pemain, Rusia sebenarnya terbilang medioker.

Bisa lolos ke babak 16 besar sebenarnya sudah bagus. Namun, mereka mematahkan semua anggapan tersebut dan kini berlaga di perempatfinal.

Sosok Stanislav Cherchesov pun jadi sorotan atas meledaknya performa Rusia. Di Negeri Tirai Besi, dilansir Sky Sports, Cherchesov begitu dielu-elukan.

Dia dianggap menjadi aktor utama dalam prestasi Rusia di Piala Dunia 2018. Uniknya, berbagai surat kabar di Rusia mengaitkan keberhasilan tim nasional mereka dengan sebuah klenik.

Kumis milik Cherchesov dianggap sebagai sebuah pembawa keberuntungan bagi tim Beruang Merah. Klenik ini muncul setelah fans Rusia bergurau bahwa Cherchesov punya daya magis di kumisnya.

“Tak ada yang menyangka sebelum turnamen ini digelar. Kami begitu bahagia. Cherchesov sudah melakukan pekerjaannya dengan luar biasa. Dia punya kumis bertuah,” kata salah seorang fans, Yulia, dilansir Sky Sports.

Bukan cuma sekedar tuah atau keberuntungan. Kelolosan Rusia ke perempatfinal juga didasari atas kecerdasan Cherchesov dalam meramu strategi tim.

Pria yang dulu menjadi kiper Uni Soviet, Negara Persemakmuran Rusia, dan Rusia, tersebut punya sistem permainan unik bersama Rusia.

Sektor serang Rusia begitu cair dan fleksibel. Cherchesov juga bisa membuat skema yang kaku, berlandaskan pada kerapatan pertahanan dengan tiga bek di belakang.

Spanyol merasakannya. Mereka begitu sulit menembus pertahanan Rusia, saat jumpa di babak 16 besar, Minggu 1 Juli 2018 lalu.

Hingga akhirnya, Spanyol keok lewat adu penalti. Kekalahan Spanyol juga dipengaruhi oleh sosok Cherchesov. Igor Akinfeev, sebagai kiper, mendapatkan sedikit ‘siraman rohani’ dari Cherchesov.

Pengalaman Cherchesov sebagai shoot stopper ditransfer kepada Akinfeev. Alhasil, Akinfeev tampil gemilang di babak tos-tosan, dengan menepis dua sepakan Spanyol.

Usai laga, Cherchesov tak merayakan keberhasilan Rusia lolos ke perempatfinal. Dia malah bersikap kalem dan menatap penonton dengan penuh arti serta senyum.

“Perasaan saat ini sangat sederhana. Saya cuma memikirkan tentang pertandingan selanjutnya, cuma itu,” ujar Cherchesov dilansir situs resmi FIFA.