Lemhanas Kolaborasi Dengan Beberapa Organisasi
Bulatin.com – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) lakukan kerja sama dengan tiga institusi yaitu Kemendagri, Komnas Wanita serta Ikatan Notaris Indonesia. Maksudnya adalah untuk menguatkan kualitas SDM lewat pendidikan serta kursus.
“Pada umumnya nota kesepemahaman Lemhanas RI dengan 3 institusi mencakup penguatan kualitas SDM lewat pendidikan serta kursus. Transisi tenaga pakar serta ahli akademisi serta pemantapan nilai-nilai berkebangsaan,” kata Gubernur Lemhanas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Acara ini di hadiri Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Komnas Perempuan Azriana, Ketua Ikatan Notaris Indonesia Yualita Widyadhari. Pada umumnya Agus mengemukakan nota kesepakatan (MoU) pada Lemhanas dengan tiga institusi ini untuk mempermudah transisi tenaga pakar serta ahli akademisi dan transisi info.
“Tukar menukar info dalam rencana pengukuran ketahanan nasional pelaksanaan pengkajian serta bagian lainnya sesuai dengan keperluan pada pihak sesuai dengan perundangan yang berlaku,” papar Agus.
Agus menjelaskan kerja sama pada Lemhanas dengan Kemendagri serta Komnas Perempuan adalah perpanjangan dari nota kesepakatan awal mulanya. Sedangkan kerja sama dengan Ikatan Notaris Indonesia baru dikerjakan berkaitan kursus serta pertukaran tenaga ahli serta pemantapan nilai berkebangsaan.
Agus menjelaskan kerja sama pada Lemhanas dengan Komnas Perempuan diperuntukkan untuk menyetujui skema penguatan perspektif hak asasi manusia serta konstitusional wanita pada segi pendidikan.
Mendagri Tjahjo menjelaskan kerja sama pada Lemhanas dengan Kemendagri ini untuk mempermudah pengkajian serta pertukaran tenaga ahli supaya bangun pola pikir ketahanan nasional. Tjahjo menjelaskan petinggi eselon II yang akan masuk ke eselon I di Kemendagri harus ikuti kursus Lemhanas.
“Ini terpenting buat kepala daerah yang ia dari latar belakang parpol, latar belakang grup kelompok ataupun daerah tetapi dengan ikuti Lemhanas inilah sekurang-kurangnya telah miliki wacana ketahanan nasional, miliki pola pikir yang utuh jika ia bekerja bawa serta amanat penduduk sisi dibanding pemerintahan yang resmi miliki ideologi miliki pandangan yang utuh. Utamanya begitu,” tutur Tjahjo.
